Tukang kebun bunuh PRT di rumah majikan setelah itu gantung diri
Narti (60) ditemukan tewas penuh luka akibat benda tumpul di kepalanya.
Narti (60), pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di kediaman H Gugun (74) warga Perumahan Elite Danau Bogor Raya B6, Nomor 11, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, ditemukan tewas penuh luka akibat benda tumpul di kepalanya, Kamis (14/04).
Sang pelaku diketahui bernama Tanu (72) yang juga rekan kerja korban bertugas sebagai tukang kebun. Tanu juga ditemukan tewas dalam kondisi tergantung tiang samping rumah majikannya.
"Yang pertama kali ditemukan Tanu di samping rumah dalam kondisi tergantung tali dengan leher menjulur. Kemudian Narti ditemukan tewas di bawah toren (penampungan air)," ungkap Kapolsek Bogor Timur Kompol Didik Purwanto, Kamis (14/04).
Lebih lanjut dia menyebutkan, kasus temuan dua mayat di pemukiman elite di Kota Bogor itu pertama kali diketahui Dudung (38) petugas keamanan perumahan sekitar pukul 07.00 WIB.
"Saksi menemukan Tanu yang dikenalnya sebagai tukang Kebun, kemudian lapor ke pemilik rumah. Setelah itu, saksi bersama pemilik rumah keliling dan ditemukan Narti dalam kondisi meringkuk," ujarnya.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait tewasnya dua PRT itu. "Untuk motif tewasnya belum bisa dipastikan karena kedua mayat sedang dalam proses otopsi di RS Bayangkara, Polres Bogor Kota," jelasnya.
Namun demikian dia menjelaskan hasil olah TKP dan pemeriksaan awal di mayat perempuan ditemukan luka di bagian kepala belakang mengeluarkan darah dan luka bagian muka diduga akibat pukulan benda tumpul.
"Pada mayat laki laki ditemukan dalam keadaan lidah terjulur dan bagian kemaluan mengeluarkan sperma (indikasi bunuh diri)," ujarnya.
Selain itu di lokasi kejadian pihaknya menemukan sejumlah barang bukti. Di lokasi temuan mayat atas nama Narti, petugas menemukan helm warna hitam, tas warna cokelat, tas hitam berisi HP.
"Kemudian makanan ringan, selembar sarung mobil, uang tunai Rp 700 ribu," ujarnya.
Sementara itu, dari pihak keluarga korban tak ada satupun yang dapat dimintai keterangan dengan alasan masih berduka. Meski demikian berdasarkan keterangan sejumlah tetangga Narti yang merupakan warga Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor diduga kuat pelaku pembunuhan adalah Tanu yang merupakan rekannya sendiri.
"Informasi yang beredar di kampung kita, bahwa Narti dibunuh Tanu, karena sebelumnya pihak keluarga korban sempat mencari keberadaan Narti yang tidak kunjung pulang. Sebelumnya Narti sempat mengaku kepada pihak keluarganya sedang ada masalah dengan Tanu," ungkapnya.
Baca juga:
Guru Jakarta tewas dicekik di Bekasi, diduga pelakunya sopir pribadi
Guru SMK Negeri 33 Jakarta yang dibunuh dikenal ramah ke murid
Diduga depresi, suami di Cilacap aniaya istri hingga tewas
Selain membunuh Nurdin, Herman diduga menganiaya & menyekap Atun
Ini TKP wanita hamil dimutilasi di Cikupa
Kapolri akan utus anak buah kawal petugas tagih penunggak pajak
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Di mana letak Pondok Boro? Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Di mana posisi Bogor yang membuat curah hujannya tinggi? Keberadaan Bogor yang diapit oleh dua gunung yakni Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango membantu terjadinya pergerakan awan serta curah hujan di kota tersebut.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.