Tukang ojek Cilacap belanjakan uang palsu demi dapat uang asli
Tukang ojek asal Majenang Cilacap ditangkap karena mengedarkan uang palsu. Dia membelanjakan uang palsu ke warung-warung kecil di berbagai tempat agar mendapat uang asli dari hasil kembalian.
Tukang ojek asal Majenang Cilacap ditangkap karena mengedarkan uang palsu. Dia membelanjakan uang palsu ke warung-warung kecil di berbagai tempat agar mendapat uang asli dari hasil kembalian.
Tukang ojek itu bernama Mijo (45). Dia mengedarkan uang palsu bersama temannya, Ismawan (39) warga desa Sepatunggal Kecamatan Majenang. Keduanya ditangkap saat menonton seni tradisional Sintren di Desa Padangjaya Kecamatan Majenang, Sabtu (/1) pukul 22.00.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Siapa Cecep? Cecep Abdullah berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemuda 26 tahun ini sempat viral di media sosial lantaran berkeliling kampung untuk membersihkan masjid.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Bahan bakar ramah lingkungan apa yang diluncurkan di Cilacap? Pada pekan lalu, bahan bakar kapal ini diekspor untuk pertama kalinya ke Singapura. Jumlah bahan bakar yang diekspor mencapai 200.000 barel. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sukses melakukan lifting perdana ekspor produk baru bahan kapal, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.
Kapolres Cilacap, AKBP Djoko Julianto mengatakan saat hendak ditangkap, kedua pelaku sempat lari. Namun mereka berhasil dibekuk. Di dalam tas kecil pelaku tersimpan dua lembar uang palsu dengan nominal Rp 100.000. Selain itu ada pula dua lembar uang palsu Rp 100.000 yang tercecer di belakang rumah tempat keduanya ditangkap.
"Interogasi terhadap dua pelaku, modusnya transaksi jual beli. Uang palsu sebelumnya dibelanjakan ke beberapa tempat antara lain warung, pom mini dan untuk membeli nasi goreng di wilayah kecamatan Majenang", kata Djoko saat prees Release di Mapolres Cilacap Jumat (26/1).
Barang bukti yang berhasil diamankan polisi yakni 5 lembar uang palsu dengan nominal Rp 100.000. Uang palsu tersebut dibeli pelaku dengan perhitungan 1 banding 2 atau membeli uang palsu Rp 500.000 maka mendapat Rp 1 juta uang palsu.
Saat dimintai keterangan di depan Mapolres Cilacap, Mijo mengaku membeli uang palsu di Salem, Kabupaten Brebes. Dia membeli Rp 1 juta yang berarti mendapat uang palsu Rp 2 juta.
"Saya pinginnya uang cepat kembali," kata Mijo.
Polisi masih melakukan pengembangan kasus untuk mengetahui asal uang palsu yang dimiliki pelaku. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, pelaku dijerat dengan pasal 245 KUHP tentang pemalsuan uang. Keduanya diancam hukuman penjara paling lama 10 tahun.
Baca juga:
Peredaran uang palsu jelang pilkada di Cilacap meningkat, kades ditangkap
Gelapkan dana desa, Kades di Cilacap bayar utang & honor pegawai pakai uang palsu
Sindikat penipu ditangkap, ngaku bisa beri pinjaman Rp 500 miliar
1.719 lembar uang palsu di Makassar dihancurkan
Beli rokok & tempe pakai uang palsu, 2 wanita di Riau ditangkap