Cita-Citanya Mulia, Begini Kisah Pemuda di Sukabumi Keliling Kampung untuk Bersihkan Masjid secara Sukarela
Pemuda bernama Cecep ini ingin terus membersihkan masjid hingga dirinya dipanggil sang maha kuasa.
Pemuda bernama Cecep ini ingin terus membersihkan masjid hingga dirinya dipanggil sang maha kuasa.
Cita-Citanya Mulia, Begini Kisah Pemuda di Sukabumi Keliling Kampung untuk Bersihkan Masjid secara Sukarela
Cecep Abdullah berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemuda 26 tahun ini sempat viral di media sosial lantaran berkeliling kampung untuk membersihkan masjid.
Cecep melakukannya dengan ikhlas, tanpa meminta bayaran. Masjid demi masjid ia sambangi untuk dibersihkan, terutama bagian toilet yang kerap tak terurus. Ia merasa senang jika kondisi toilet masjid dalam keadaan bersih.
Baginya, kebersihan masjid termasuk toilet menjadi tolok ukur kenyamanan jemaah dalam melaksanakan ibadah.
Cecep menceritakan alasan dirinya rela berkeliling kampung untuk membersihkan masjid, dan senang walau tidak dibayar.
-
Apa keunikan Masjid Sejuta Pemuda? Masjid Sejuta Pemuda di Jalan lamping, Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, belakangan tengah viral.Selain jadi tempat untuk menunaikan salat dan ibadah, masjid ini punya daya tarik unik sebagai tempat ramah kucing dan pemberian servis maksimal kepada jemaah.
-
Dimana Masjid Sejuta Pemuda berada? Masjid Sejuta Pemuda di Jalan lamping, Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, belakangan tengah viral.
-
Bagaimana Masjid Sejuta Pemuda melayani jemaah? Setiap hari terdapat puluhan kucing kecil yang mondar-mandir di sekitar masjid tersebut. Di sana juga terdapat tempat makan bagi kucing yang sudah disiapkan oleh pengelola.Beribadah di Masjid Sejuta Pemuda memberikan pengalaman yang tak terlupakan karena para jemaah seakan diberikan pelayanan layaknya di hotel.
-
Apa yang membuat masjid di Surabaya viral? Masjid Pemuda Indonesia di Surabaya, Jawa Timur mendadak viral dan jadi perbincangan di media sosial. Hal ini dikarenakan masjid tersebut menawarkan berbagai fasilitas cuma-cuma untuk para jamaah setiap harinya.
-
Dimana lokasi Masjid Pemuda Indonesia? Masjid tersebut berlokasi di Jalan Kalikepiting Nomor 111, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
-
Kenapa Irfan Hakim membersihkan masjid? 'Dengan rasa syukur, tahun ini saya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih di masjid sebesar ini. Beberapa kali sebelumnya juga pernah, tetapi kali ini melibatkan banyak orang, bahkan mencapai ratusan orang, yang bekerja sama membersihkan masjid,' ujar Irfan Hakim pada Rabu (7/3/2024).
Kebiasaan Dibawa Sejak Menjadi Santri 2012 Silam
Diungkapkan Cecep, kebiasaan membersihkan masjid sudah dilakukannya sejak 2012 silam.
Kala itu, ia masih menjadi santri di Ponpes At-Tibyan, Kadudampit, Sukabumi selama beberapa tahun.
Ketika itu, Cecep selalu bersemangat dalam membersihkan toilet, serta bagian-bagian pondok pesantren. Cecep juga mengerjakannya dengan teliti, sehingga hasilnya bisa bersih. Sayangnya, Cecep tidak menyelesaikan pendidikannya di pesantren tersebut, dan memilih merantau ke Jakarta.
“Tadinya ada teman yang ngajakin buat kerja di Jakarta, tapi qadarullah sehari aja ketemu teman itu. Teman itu pulang, jadi cuma sendiri di situ, bingung mau kemana akhirnya masjid lah tempat buat istirahat,” terangnya mengutip Liputan6.
Membersihkan Masjid di Jakarta
Menurutnya, membersihkan masjid ia teruskan selama merantau di Jakarta. Kegiatan itu ia lakukan dengan berkeliling wilayah. Penolakan bukan sekali dua kali ia terima, lantaran pihak masjid merasa masih memiliki marbot sehingga Cecep tidak diizinkan untuk membersihkan masjid dan toiletnya.
Ketika itu, minimnya peralatan juga menjadi kendalanya. Dari sana, Cecep juga diketahui sudah berkeliling di banyak daerah Sukabumi dan Jakarta.
“Kalau kendala pas bersihin masjid bukan nggak ada uang, tapi sempet nggak dapet izin. Karena mungkin masih ada marbot atau gimana jadi masih bisa sama marbotnya,” bebernya.
Tak Takut Kotor
Berkeliling masjid menambah pengalaman bagi Cecep. Tak jarang ia menemukan masjid yang toiletnya kotor dan dipenuhi kotoran. Namun, dengan sigap ia tetap senang membersihkannya tanpa rasa jijik.
Namun yang terpenting bagi Cecep adalah melihat jemaah yang tersenyum setelah menggunakan toilet karena bersih.
“Pernah satu WC yang masih ada kotorannya tapi Cecep enggak merasa jijik sama sekali. Cecep enggak peduli seberapa kotor WC itu. Tapi Cecep peduli saat orang keluar dari WC melihat mereka tersenyum bahagia,” terang Cecep.
Tetap Bertanggung Jawab Menafkahi Anak Istri
Saat ini, Cecep sudah berkeluarga setelah menikah dengan santriwati di Sukabumi. Walau sudah menikah, Cecep tetap bertanggung jawab menafkahi istri dan dua anaknya secara maksimal.
Cecep berjualan cilok dan tahu gejrot untuk mencari nafkah. Tak sedikit pun Cecep mengeluh, dan tetap semangat menjalani kehidupan demi mimpinya serta anak istri tercinta di rumah.
Cecep biasanya menyikat dengan kawat atau sikat wc, lalu membersihkan halaman dan kamar mandi. Tak jarang, seluruh halaman masjid ia bersihkan agar semakin nyaman digunakan oleh jemaah.
Cita-Cita Mulia Cecep
Tak ada kebahagiaan selain menyaksikan jemaah di masjid tersenyum dan nyaman dalam melaksanakan ibadah. Cecep mengaku memiliki mimpi ingin berkeliling ke banyak daerah di Indonesia untuk membersihkan masjid.
Bahkan, ia bertekad tidak akan berhenti membersihkan masjid hingga dirinya dipanggil sang maha kuasa.
“Alhamdulillah mungkin viral ini enggak seberapa sama doanya kedua orang tua kalau Cecep sendiri menanggapinya bahwa segala sesuatu harus dikerjakan ikhlas. Cecep sendiri awalnya enggak tahu kalau video Cecep itu viral, yang pastinya Cecep akan melakukannya sampai Cecep nanti wafat,” katanya.
Dilakukan di Sela-Sela Waktu Berjualan
Adapun Cecep mengerjakan bersih-bersih masjid di sela-sela waktu berjualannya. Ia mulai berkeliling sejak pagi, utamanya untuk mencari masjid yang kotor.
Kemudian ia terus melakukannya sampai sore hari, dan menuntaskan jualannya di malam hari.
Tak jarang, Cecep turut bersih-bersih hingga bagian dalam masjid atau musala yang dilewati selama berdagang cilok dan tahu gejrot.
“Jam 07.00 WIB pagi itu Cecep udah mulai keliling cari masjid yang WC nya kotor. Nah jam 11.00 WIB itu Cecep biasanya udah selesai jam 12.00 WIB istirahat lalu jam 15.00 WIB bada ashar Cecep mulai jualan dan tutup jam 8 malam,” tambah Cecep.