Uap panas dari tanah di Gunung Kidul tak terkait aktivitas vulkanik
Uap panas dari tanah di Gunung Kidul tak terkait aktivitas vulkanik. Keluarnya asap panas dan uap diduga merupakan hasil dari pelapukan batuan dan keluar gas metan.
Tanah di RT 2 RW 3, Dusun Kayen, Sampang, kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul yang mengeluarkan asap dan uap air, terus diteliti oleh Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. BPPTKG Yogyakarta sudah menerjunkan tim untuk meneliti langsung ke lokasi pada Jumat (17/2).
Kepala BPPTKG Yogyakarta, I Gusti Made Agung Nandaka mengatakan, pihaknya telah memastikan bahwa tanah yang mengeluarkan asap dan uap air di Gunungkidul yang berada tak jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran, tidak terkait aktivitas vulkanik. Sebab, sudah sejak jutaan tahun yang lalu Gunung Api Purba Nglanggeran mati tidak ada aktivitas vulkanik.
"Kedalaman keluarnya asap hanya dangkal. Kemarin saya melihat foto yang dikirimkan dan informasinya kedalaman keluarnya uap hanya sekitar 15 sentimeter. Itu fenomena permukaan bukan dari aktivitas vulkanik," papar Made ketika dihubungi, Jumat (17/2).
Made menduga keluarnya asap panas dan uap merupakan hasil dari pelapukan batuan dan keluar gas metan. Namun untuk memastikannya, lanjut Made, diperlukan penelitian lebih mendalam terkait fenomena tersebut.
"Beberapa tahun lalu pernah ada peristiwa yang sama. Hanya berlangsung singkat. Tetapi untuk memastikan kita masih menunggu penelitian lebih lanjut," beber Made.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tanah pekarangan milik Trisno Wiyono di RT 2 RW 3 dusun Kayen, Sampang, kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, mengeluarkan uap dan asap panas sejak Kamis (16/2). Asap panas dan uap ini masih terus keluar hingga Jumat (17/2).
Munculnya asap dan uap menurut saksi mata Supriyono berawal ketika pemilik rumah milik Trisno Wiyono hendak menanam pohon binahong di pekarangan rumah miliknya.
”Sekitar pukul enam pagi, saat menggali tanah tiba-tiba keluar asap panas dari dalam tanah,” kata Supriyono, Kamis (16/2).
Supriyono menambahkan bahwa oleh pemilik rumah lokasi keluarnya asap dipasang pipa terbuat dari bahan plastik. Namun tidak kuat menahan panas yang dihasilkan sehingga pipa plastik hingga bengkok.
Baca juga:
Sampel tanah keluar asap panas di Dusun Kayeng dicek laboratorium
Asap panas keluar dari dalam tanah bikin heboh warga Gunung Kidul
Sistem satu data tekan biaya eksplorasi panas bumi
Usaha panas bumi di Indonesia terancam, Jokowi diminta turun tangan
KPK diminta turun tangan awasi pencaplokan aset BUMN
Arcandra: Panas bumi merupakan kearifan lokal Indonesia
Baca eksepsi, eks Presdir Geo Dipa klaim ambil tindakan sesuai tugas
-
Apa yang menjadi bukti keberadaan manusia purba di Gunungkidul? Belum lagi adanya petunjuk-petunjuk kehadiran homo sapiens (manusia purba) di gua-gua dan ceruk-ceruk kawasan Ponjong, yang diprediksi jadi tempat tinggal mereka sekitar 700 ribu tahun silam.
-
Apa yang tertulis di situs batu kuno Gunung Singkil? Di batu pertama terdapat tulisan aksara China kuno bertuliskan “Chao zhou jie yang xi qi xii dao guang er shi ba nian zhi qing kao ya xiao xii gong mu bi zii men lin she xiao nan qian wan (cheng – jian) ying deng tong,” Jika diartikan tulisan tersebut berbunyi “Makam ayahanda Bapak Xii Ya Xiao dari dinasti Qing yang berasal dari Desa Xi Qi Xii. Kabupaten Jie Yang. Karesidenan Chao Zou dan makam Ibunda Kelaurga XII dari suku (marga) Lin diletakkan bersama-sama oleh putera-puteranya yang berbakti yaitu Qian Wan, Qian Jian, Qian Cheng, Qian Ying padatahun ke-28 Pemerintahan Dao Guang”
-
Apa yang menjadi ciri khas bentang alam di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul? Wilayah selatan Gunungkidul merupakan bagian dari Gunungsewu Geopark yang telah diakui oleh UNESCO. Wilayah ini identik dengan bukit-bukit kecil yang jumlahnya sangat banyak.
-
Kenapa manusia purba memilih menetap di Gunungkidul? Laman Wikipedia menyebut jika daratan Kabupaten Gunungkidul dahulu adalah wilayah yang aman untuk ditinggali manusia purba. Jadi Tempat Hidup Manusia Purba 700.000 Tahun Silam Ini karena wilayah tersebut berada di dataran tinggi, kaya akan flora dan fauna, termasuk letaknya berbatasan dengan Samudera Hindia.
-
Di mana saja wilayah yang terdampak kekeringan di Gunungkidul? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak. Adapun penyebarannya berada di 350 dusun, dengan jumlah jiwa sebanyak 107.853 jiwa.
-
Dimana letak Kabupaten Gunungkidul? Gunungkidul merupakan sebuah wilayah kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.