Untuk Gunung Agung, masyarakat Bali gelar persembahyangan peneduh
Persembahyangan secara serentak ini juga dipusatkan di Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung di desa Rendang Karangasem. Upacara yang digelar oleh Pemerintahan Provinsi Bali ini diikuti oleh ratusan umat yang berdatangan untuk melakukan prosesi upacara yang disebut 'Panglempana'.
Jelang petang tepat di hari bulan mati, Rabu (20/9) saat Tilem masyarakat Bali menggelar upacara peneduh di merajan (pura keluarga) masing-masing. Hal ini ditujukan untuk memohon keselamatan bersama bila kemungkinan terjadi Gunung Agung yang menjadi pusat kesucian jagad Bali, meletus.
Persembahyangan secara serentak ini juga dipusatkan di Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung di desa Rendang Karangasem. Upacara yang digelar oleh Pemerintahan Provinsi Bali ini diikuti oleh ratusan umat yang berdatangan untuk melakukan prosesi upacara yang disebut 'Panglempana'.
Upacara ini bertujuan untuk memohon peneduh untuk Gunung Agung. Hadir Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Ayu Pastika beserta jajaran OPD lingkungan Pemprov Bali mengikuti persembahyangan bersama ini.
Persembahyangan kemudian dilanjutkan di tujuh pura yang berada di kawasan Pura Besakih, yakni Pura Girikusuma, Pura Dalem Puri, Pura Bangun Sakti, Pura Goa Raja, Pura Riwa Tengen, Pura Penataran Agung dan Pura Pengubengan.
Rangkaian persembahyangan di beberapa pura tersebut juga diikuti oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan Dayu Sudikerta, Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua PHDI Bali IGN Sudiana, Bupati Karangasem IGA Mas Sumantri dan Wakil Bupati Wayan Artha Dipa.
Seusai sembahyang di Pura Basukian, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan pentingnya prosesi ini untuk memohon keselamatan dari ancaman bencana meletusnya Gunung Agung.
Dirinya meminta semua lapisan agama yang tinggal di Bali di hari ini agar sama-sama berdoa memohon keselamatan agar apa Gunung Agung tidak bergejolak. Dia mengharapkan, letusan itu tidak terjadi, apalagi laporan hari ini aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.
"Hari ini saya dapat laporan aktivitas Gunung Agung menurun, mudah mudahan besok menurun lagi. kalau terus menurun dan kemudian tenang kita bisa menghindari situasi darurat," ujarnya.
Pastika menambahkan, pemerintah sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dan apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak jika situasi buruk terjadi.
Besok, Kamis (21/9), Pastika akan keliling untuk mengecek kembali kesiapan dan memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung karena menurutnya ada aspek keilmuan yang patut dijadikan acuan.
Dia juga sudah meminta seluruh BPBD di Bali untuk membantu kesiapan logistik dan sejauh ini semuanya sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan 50 ribu jiwa masyarakat yang mungkin terdampak di radius 6 km.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis BPBD Bali I Komang Edi, dari sore hingga malam ini BPBD Provinsi Bali kembali loading atau menyiapkan 14 peti tenda pengungsi untuk dukungan ke Karangasem dengan 4 orang tenaga pasang tenda.
Selanjutnya esok pagi 21 september 2017 tambahan tenaga 5 orang lagi dari Pusdalops bergabung di BPBD Karangasem untuk membantu pasang tenda .
"Selain itu 4 ambulan, 55 tenaga medis dan obatan juga sudah disiagakan di Pusdalops bila sewaktu-waktu digerakkan," ujarnya.