Upaya pemerintah agar museum tetap profit dan mampu tarik generasi milenial
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memiliki perhatian yang sangat dalam terhadap pengelolaan museum di Indonesia.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memiliki perhatian yang sangat dalam terhadap pengelolaan museum di Indonesia. Kemudian yang menjadi perhatian dan digarisbawahi adalah di tengah perkembangan teknologi digital saat ini, kunjungan ke museum menjadi menurun.
Asisten Deputi Warisan Budaya Kemenko PMK, Pamuji Lestari mengatakan museum bukan hanya milik generasi zaman dahulu, tetapi juga milik generasi sekarang dan juga generasi masa depan.
-
Apa yang ada di dalam Museum Kenangan Semeru? Museum ini berisi barang-barang kenangan, seperti foto dokumentasi, peralatan rumah tangga, tempat tidur, sofa, dan lain-lainnya.
-
Apa yang dipamerkan di Museum Kematian Unair? Museum Etnografi Kematian yang berada di lingkungan FISIP Universitas Airlangga (Unair) ini bisa jadi pilihan wisata edukatif di Surabaya. Di sini, pengunjung bisa tahu beragam kisah kematian unik dari seluruh penjuru dunia.
-
Di mana Museum Kematian Unair berada? Museum Etnografi Kematian yang berada di lingkungan FISIP Universitas Airlangga (Unair) ini bisa jadi pilihan wisata edukatif di Surabaya.
-
Kenapa Museum Kematian Unair didirikan? Adapun latar belakang pendirian museum dikarenakan salah satu pemrakarsa Antropologi FISIP Unair, Adi Sukadana punya banyak koleksi karena ia sering melakukan penggalian dalam konteks Antropologi ragawi.
-
Dimana lokasi Museum Kenangan Semeru? Museum yang terletak sebelah barat Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, itu merupakan penghormatan bagi para korban erupsi.
-
Kapan Museum Kenangan Semeru diinisiasi? Potret Museum Kenangan Semeru di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diinisiasi untuk menghormati para korban bencana erupsi tahun 2021.
"Generasi milenial yang cinta dengan museum merupakan cerminan dari implementasi revolusi mental sehingga warisan kebudayaan asli Indonesia dapat semakin dilestarikan dan juga menguatkan jati diri dan karakter bangsa," ucap Tari (10/10).
Selain itu, menurut Tari, Kemenko PMK terus mendorong implementasi gerakan cinta museum. "Sesuai fungsi PMK, kita mendorong adanya edaran untuk gerakan cinta museum. Edaran ini penting karena dengan edaran ini, gerakan cinta museum dapat dengan lebih masif bergerak dan juga menciptakan multiplier effect baik untuk guru, siswa, dan juga museumnya," ujar Tari.
Untuk itu, Kemenko PMK terus berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementeria Pariwisata untuk semakin mendongkrak kunjungan generasi milenial ke museum.
"Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat karena akses ke museum harus didorong oleh mereka. Di PMK sudah ada direktur perencanaan kawasan strategis yang dapat berkoordinasi dengan baik," jelasnya.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Fitra Arda menjelaskan selain pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian maupun lembaga lainnya, perubahan pola pikir pengelola museum merupakan hal penting sehingga museum dapat terus mengikuti perkembangan di era digital sehingga dapat menarik generasi milenial.
“Salah satunya kita melibatkan komunitas dan profesional untuk mengelola seluruh kegiatan museum sehingga program-program yang dibuat sesuai dengan zamannya yang saat ini kita arahkan ke geneasi milenial” jelasnya.
Akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Wiendu Nuryanti menuturkan, milenial merupakan generasi yang powerful karena memiliki pengaruh dan kekuatan untuk menjadi trend setter. “Keunggulan ini harus benar-benar diperhatikan dan dimanfaatkan oleh pengelola museum. Inilah salah satu kunci menarik kunjungan generasi milenial ke museum” ungkapnya.
Kunjungan ke museum harus dijadikan tren wisata di kalangan generasi milenial. Pertanyaannya Bagaimana? Apalagi saat ini kunjungan generasi milenial ke pusat perbelanjaan lebih tinggi daripada ke museum.
"Pengelola museum harus mampu beradaptasi dengan situasi terbaru khususnya terkait dengan keterbukaan informasi dan pemanfaatan teknologi digital maupun media sosial sehingga dapat menarik generasi milenial untuk berkunjung ke museum," imbuh dia.
Sementara itu, Penasihat Kehormatan Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo mengatakan, jumlah kunjungan ke museum-museum tersebut masih perlu ditingkatkan agar mampu bersaing dengan kebiasaan generasi milenial yang seringkali berkunjung ke pusat perbelanjaan.
"Pola pikir yang menyatakan museum sebagai lembaga non-profit harus diubah menjadi not for profit. Museum saat ini harus memperoleh pemasukan supaya dapat membiayai kegiatan operasionalnya sehingga mampu terus menyesuaikan dengan perkembangan era digital saat ini," ujar Indroyono Soesilo yang menjadi keynote speaker dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Museum Untuk Generasi Milenial di Jakarta.
Menurut Indroyono, museum-museum di Indonesia saat ini harus memperhatikan generasi milenial yang saat ini menjadi salah satu potential market untuk sektor pariwisata. Generasi milenial ini memiliki minat untuk melakukan eksplorasi dan travelling dan mereka juga pintar, memiliki jaringan, dan
juga aktif menggunakan media sosial.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini mengungkapkan sebenarnya beberapa museum di Indonesia sudah memberikan contoh perubahan supaya dapat menarik minat generasi milenial. Salah satunya Museum Modern and Contemporary Art of Nusantara (Macan) yang galerinya sangat menarik generasi milenial dan bahkan digunakan untuk melakukan selfie hingga harus antre.
Padahal untuk tiketnya tergolong mahal yaitu Rp 100 ribu. Ada juga Museum Angkut di Malang yang sangat menarik kunjungan milenial. “Maka dari itu supaya generasi milenial dapat ‘demam’ museum penggunaan media sosial menjadi sebuah di era digital saat ini” ujar Indroyono.
Berbagai museum lainnya dapat mencontoh Museum Macan maupun Museum Angkut yang sudah sukses menarik generasi milenial. “Selain itu, untuk pengelolaannya dapat juga dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) sehingga museum dapat semakin berkembang mengikuti berkembangan zaman” jelasnya.
Baca juga:
Kemenko PMK: Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat 55 persen
Kemenko PMK apresiasi IWAPI dalam pemberdayaan ekonomi perempuan
Menko PMK: Pemerintah terus tingkatkan pengawasan program pemberdayaan desa
Asian Para Games 2018 diharapkan jadi penyemangat korban gempa dan tsunami Sulteng
Menko Puan harap MTQ Nasional XXVII 2018 bisa perkuat kebhinekaan
Menko Puan bawakan bendera merah putih di upacara pembukaan Asian Para Games 2018