Upaya Perusahaan Elektronik Mendukung Kebijakan Pemerintah RI Lokalisasi Industri
Menurut Harry, perusahaannya juga sangat menghargai sumber daya manusia lokal yang dibuktikan dengan penggunaan 100 persen tenaga kerja terampil lokal.
Pengalihan produksi ke dalam negeri tidak membuat pihaknya menurunkan kualitas produk-produknya.
- Segera Beroperasi Penuh, Pabrik INKA Banyuwangi Bakal Banyak Serap Tenaga Kerja Lokal
- Perusahaan Teknologi ini Buktikan Efisiensi Penggunaan Energi Hijau di Pabriknya
- Industri Tambang Tak Bikin Untung Masyarakat, Ini Buktinya
- Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Upaya Perusahaan Elektronik Mendukung Kebijakan Pemerintah RI Lokalisasi Industri
Harry Afryandi selaku Vice President Operations & Corporate Affairs Modena mengungkapkan pihaknya terus berinovasi untuk menjadi perusahaan consumer technology dengan mengembangkan produk-produk berbasis Internet of Things (IoT) untuk produk-produk terbarunya sebagai bagian dalam pembentukan smarthome ecosystem, memandang saat ini adalah momen yang tepat untuk mendorong kembali industri dalam negeri agar lebih berkembang.
"Seluruh upaya ini dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah akan lokalisasi industri," imbuh Harry.
Pengalihan produksi ke dalam negeri tidak membuat pihaknya menurunkan kualitas produk-produknya.
Dalam rangka menjaga kualitas produk dan pelayanan, selain dengan sertifikat SNI, pihaknya juga sudah berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2015 sejak tahun 2009.
Hal ini dilakukan semata-mata demi memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen konsumen dan Masyarakat pada umumnya.
Selain pelayanan yang terbaik bagi konsumen dan masyarakat, lanjut Harry, pihaknya menekankan pentingnya keberlanjutan bukan hanya sebagai nilai korporat, tetapi juga sebagai prinsip yang tercermin dalam setiap aspek bisnis, mulai dari inovasi berkelanjutan, produk yang efisien energi, rantai pasokan, hingga layanan purna jual melalui program trade in.
Menurut Harry, perusahaannya juga sangat menghargai sumber daya manusia lokal yang dibuktikan dengan penggunaan 100 persen tenaga kerja terampil lokal. Komitmen ini juga diperkuat dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk terus memenuhi perubahan teknologi yang terus berkembang sesuai zaman.
Penggunaan tenaga kerja lokal juga merupakan langkah awal untuk menggunakan dan meningkatkan local resources yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, kami berharap dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mendorong kemajuan teknologi, dan memberikan kontribusi lebih besar bagi pengembangan industri dan sumber daya manusia lokal. Semoga langkah ini menjadi pendorong bagi terwujudnya industri yang tangguh dan berdaya saing di Indonesia,” tutup Harry.