Update Kasus Anjing Rabies di Timor Tengah Selatan NTT, Korban Digigit Jadi 515 Orang
Wabah rabies terus meluas hingga ke 28 Kecamatan dan 131 Desa di kabupaten TTS. Dengan rincian, balita 81 orang, anak usia sekolah 171 orang, usia produktif 207 dan lansia 54 orang.
Wabah rabies terus meluas di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Jumlah korban gigitan rabies terus bertambah menjadi 515 orang.
Kepala Dinas Kesehatan dan Dukcapil NTT Ruth Diana Laiskodat menjelaskan, sudah tiga warga Kabupaten TTS yang meninggal dunia akibat wabah rabies. Korban meninggal dunia di antaranya, dua anak-anak dan satu orang dewasa.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Kenapa pencegahan rabies penting dilakukan? Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang saraf penderitanya. Untuk itu, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah rabies adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan melindungi masyarakat darinya.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Pencegahan rabies pada kucing sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Siapa yang bertanggung jawab dalam upaya pencegahan rabies? Upaya pencegahan rabies harus dilakukan oleh semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga kesehatan, hingga masyarakat.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah hewan peliharaan kita terkena rabies? Dalam hal ini, perlu dilakukan beberapa tindakan pada hewan peliharaan agar terlindung dari risiko rabies. Mulai dari vaksinasi, perlindungan pada hewan liar, hingga sterilisasi.
Menurut dia, wabah rabies terus meluas hingga ke 28 Kecamatan dan 131 Desa di kabupaten TTS. Dengan rincian, balita 81 orang, anak usia sekolah 171 orang, usia produktif 207 dan lansia 54 orang.
Sedangkan bagian tubuh yang digigit anjing totalnya 531. Dengan rincian, bagian leher wajah dan kepala 32 orang, bahu ke bawah sampai lutut dan juga tangan berjumlah 212, betis ke bawah sampai jari kaki 287 orang.
Jumlah Korban di NTT
Diana menambahkan, total kasus korban meninggal dunia akibat rabies di NTT berjumlah 10 orang dari 5.940 kasus. Tertinggi terjadi di Kabupaten TTS yakni tiga orang, diikuti Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur berjumlah dua orang.
"Sedangkan kasus gejala hewan pembawa rabies (GHPR) tertinggi terjadi di Kabupaten Ngada yakni sebanyak 933 kasus. Sedangkan presentasi pemberian VAR pada kasus GHPR di NTT pada Januari 2022 hingga Juni 2023 sebesar 84,1 persen," ujar dia.
Kadis Peternakan Provinsi NTT Yohana Lisapaly menambahkan, upaya mencegah penyebarluasan rabies dengan beberapa cara. Salah satunya adalah vaksinasi.
"Perlu vaknisasi terhadap hewan penular rabies, untuk mendapat kekebalan kelompok, atau herd immunity di mana 70 persen dari populasi harus divaksin," kata Yohana.
Namun dia mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengandangkan hewan penular rabies yang dipelihara masing-masing. Menurut dia, dengan diikat, maka otomatis akan terbebas dari anjing yang terinveksi rabies.
"Hewan penular rabies harus diikat, dipelihara, dan diberi makan dengan baik, sehingga hewan tersebut tidak bersosialisasi dengan anjing-anjing lain," tutup Yohana.
(mdk/gil)