UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501 (2)
Kronologi evakuasi korban AirAsia QZ 8501 1 Januari 2015
Kamis, 01 Januari 2015
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
Kronologi evakuasi korban AirAsia QZ8501 (30-31 Desember 2014)
Operasi 48 jam pencarian AirAsia QZ8501
23.45 WIB: Selain mengecek kesiapan, Panglima Komando Armada Maritim Barat (Koarmabar), Laksamana Muda TNI Widodo juga menyemangati tim penyelam Kopaska sebelum melaksanakan misi evakuasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Widodo yang tiba sekitar pukul 16.00 WIB, dengan menggunakan helikopter squadron 400 ini meminta pasukannya agar tetap menjaga kesehatan.
"Saya mengapresiasi ketahanan prajurit di tengah cuaca yang kurang kondusif, sambil menunggu pengendalian tetap di sini. Ada yang sakit? Sempatkan olahraga kalau pagi agar jangan sampai ada yang sakit. Waspada personel, jangan sampai mau melakukan proses SAR malah di-SAR," kata Widodo.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
23.22 WIB: Dari 162 orang korban, 161 data antemortem sudah terpenuhi, masih kurang satu data yang masih diusahakan. Tinggal satu data atas nama Remi Emanuel Flash yang masih belum didapatkan.Tim segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Kedutaan Prancis demi mendapatkan data antemortem milik Remi.
23.02 WIB: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berjanji akan bekerja keras agar tujuh dari delapan jenazah yang diterima bisa segera teridentifikasi. Mereka berharap agar proses tersebut bisa segera selesai, dengan demikian jasad bisa dikembalikan kepada keluarga.
"Sejauh ini kita sudah bekerja maksimal dan ada dua tambahan jenazah lagi baru saja. Mudah-mudahan sudah ada yang bisa kita rilis kembali untuk diserahkan ke pihak keluarga, termasuk identitas jenazah laki-laki yang diserahkan kemarin dan belum terindentifikasi," tandas dia.
22.47 WIB: Tim forensik di Pangkalanbun diberi tugas khusus, yakni mencegah mayat membusuk demi memudahkan proses identifikasi. Mereka hanya ditugaskan untuk membersihkan sidik jari dan gigi agar tidak membusuk.Guna memperlambat proses tersebut, merekapun membungkus tubuh mayat dengan plastik.
"Dengan dibersihkan dikeringkan terus kita vakumkan, kita tutup dengan plastic keras, kencang dan kedap udara karena untuk mencegah pembusukkan, mulut gigi kita masukkan lubang-lubang keluar tubuh, gigi dan anus tutup dengan kassa yang sudah ada formalinnya," kata Kasubid Dokpol Biddokes Polda Jateng, AKBP Dokter Spesialis Forensic Summy Hastry Purwanti.
22.02 WIB: Tim SAR yang tergabung di KRI Banda Aceh turut berdoa untuk para korban AirAsia QZ8501. Doa bersama ini diimani seorang prajurit TNI AL dan diikuti Panglima Koarmabar, Komandan Armabar, awak KRI Banda Aceh dan para wartawan usai melakukan ibadah salat Maghrib dan Isya bersama-sama di bagian hangar kapal, serta doa bersama.
21.44 WIB: Sebagian kecil keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501 memilih bertahan di ruangan khusus yang disediakan Polda Jawa Timur. Mereka berharap bisa lebih dulu mengetahui identitas dua jenazah yang baru tiba malam ini. Meski tidak sebanyak siang tadi, namun mereka tetap menunggu kabar terbaru mengenai identitas 2 jenazah tersebut.
21.37 WIB: Tubuh jenazah penumpang AirAsia QZ8501 diperkirakan dalam waktu lebih dari tiga hari akan tenggelam ke dasar laut. Kondisi itu menjadi tantangan tersendiri bagi Basarnas untuk mempercepat proses evakuasi. Seluruh kekuatan besok akan dikerahkan secara maksimal, bersama armada bantuan dari negara tetangga.
"Tentunya akan lebih sulit (proses evakuasi). Kita akan mempercepat dengan alat yang sudah digelar tadi pagi dan akan berdatangan (bantuan)," kata Deputi potensi SAR Marsekal Muda Sunarbowo Sandi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1).
21.11 WIB: Dua jenazah yang diterbangkan dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah telah tiba di Surabaya. Kini, kedua jenazah tersebut sedang dalam perjalanan dari Bandara Internasional Juanda menuju RS Bhayangkara.Aparat kepolisian yang berjaga di RS Bhayangkara dengan sigap melakukan sterilisasi di sekitar lokasi identifikasi.
19.32 WIB: Malam ini, dua jenazah penumpangpesawatAirAsia QZ8501 yang berhasil dievakuasi segera diterbangkan menuju Surabaya, Jawa Timur dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Salah satu jenazah diketahui berjenis kelamin perempuan.
19.07 WIB: Di tengah upaya evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsma FHB Soelistyo menyebutkan masih ada harapan yang tercercah dari operasi evakuasiyang dilakukan sejak Rabu (31/12) itu. Namun, mantan Gubernur Akademi Angkatan Udara itu enggan mengungkap harapan tersebut.
19.05 WIB: Tim Search and Rescue (SAR) terus mendapatkan bantuan dari berbagai negara dalam mencari lokasi tenggelamnya pesawat AirAsia QZ8501. Selain kapal, mereka segera menerima bantuan alat pendeteksi objek di bawah laut yang akan diterima dari Singapura.
19.01 WIB: Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini mengaku telah menyiapkan tempat kremasi untuk korban AirAsia QZ8501di rumah duka Adi Jasa, Jalan Demak, Surabaya.
18.50 WIB: Proses evakuasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 berjalan cukup lambat, kejadian ini tak lepas dari kondisi cuaca yang cukup ekstrem di sekitar lokasi. Tak hanya cuaca, kondisi gelombang juga menghambat pengambilan jenazah-jenazahyang ditemukan mengambang di atas permukaan laut.
18.32 WIB: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berharap black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 bisa segera ditemukan. Dengan demikian, agar penyebab jatuhnya pesawat bisa segera diselidiki.
18.24 WIB:Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (1/1),Khairunisa Haidar Fauzi, salah satu pramugari berada di pesawat nahas itu menuliskan pesan di tisu makan untuk kekasihnya Divo. "Aku mencintaimu dari ketinggian 11,5 kilometer," demikian Khairunisa menuliskan.
17.45 WIB: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dikabarkan hampir pingsan saat berada di Posko Ante Mortem Polda Jawa Timur, untuk menemui keluarga korban AirAsia QZ 8501, Kamis (1/1). Namun, Risma mampu menguasai diri dan langsung meminum obat.
Informasinya, peristiwa ini terjadi setelah Risma melayani wawancara dengan wartawan, termasuk dari media asing di depan Posko Ante Mortem.
17.32 WIB: Tim DVI Polda Jawa Tengah yang diperbantukan untuk Tim DVI Polda Kalimantan Tengah di RSUD Sultan Imanuddin, Kalimantan Tengah yakni Kasubid Dokpol Biddokes Polda Jateng AKBP Dokter Spesialis Forensik Summy Hastry Purwanti. Summy mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu 30 menit hingga satu jam untuk bisa mengidentifikasi para jenazah.
17.09 WIB: Tim gabungan Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian yang mengidentifikasi penumpang Pesawat Air Asia QZ 8501 di RSUD Sultan Imanuddin, Kalimantan Tengah menjelaskan, jenazah yang dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin sudah tak bisa dikenali lantaran sudah membusuk. Karena air laut yang mempercepat proses pembusukan.
16.16 WIB: Keluarga korban penumpang AirAsia QZ8501 mengapresiasi kerja Tim Basarnasyang berhasil menemukan puing pesawat dan sejumlah jasad pada hari ketiga pencarian. Mereka mengatakan kecepatan Tim SAR yang bekerja tanpa henti berusaha mencari puing pesawat tidak lepas dari koordinasi dan perhatian semua pihak, terutama pemerintah, mulai tingkat pusat sampai daerah.
16.13 WIB: Kedutaan Filipina di Indonesia melakukan pengecekan setelah diperoleh informasi adanya dua warga negaranya yang ikut menjadi korban kecelakaan AirAsia QZ8501. Honory Consul Filipina di Surabaya datang ke Crisis Center untuk mendapatkan kepastian tersebut.
16.02 WIB: Salah satu korban penumpang AirAsia QZ8501 berkelamin laki-laki, tinggi badan berkisar antara 145 hingga 150 centimeter. Kisaran ini mengingat kondisi jenazah yang berubah dari bentuk normal.
15.50 WIB: Salah satu jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan hari ini diketahui bernama Hayati Lutfia Hamid. Data itu didapatkan dari kartu identitas yang masih menempel di tubuh korban.
15.02 WIB: Fotografer merdeka.com Arie Basuki dari Pangkalanbun melaporkan, cuaca hingga siang ini hujan lebat. Hal ini diperparah dengan kondisi tinggi gelombang air laut yang mencapai empat meter.
Akibatnya, tim penyelam yang dibawa helikopter Bell 412 TNI AU ke KRI Bung Tomo memutuskan menunda penyisiran, dan hanya bisa menunggu hingga cuaca bagus. Posisi kapal siang ini juga masih bertahan di Teluk Kumai.
15.00 WIB:Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Tony Fernandes mengatakan AirAsia bakal bertanggung jawab penuh terhadap seluruh korban dan awak pesawat. Bahkan, AirAsia bakal memberikan kompensasi atas jatuhnya korban dari maskapai asal Malaysia tersebut.
Lalu berapa kompensasi seharusnya yang didapat para keluarga korban?
"Sulit memang menghitung berapa kompensasi yang layak, tetapi menurut aturan asuransi dunia, rata-rata korban mendapatkan USD 2 hingga 3 juta (setara Rp 24 miliar sampai Rp 37 miliar per korban)," ujar Kepala Bagian Asuransi Penerbangan AON Peter Schmitz yang dikutip dari CNN Money.
14.38 WIB: Satu per satu serpihan dari bagian bangkai pesawat Air Asia QZ8501 kembali ditemukan. Serpihan yang diduga tangga darurat dan tabung oksigen ini ditemukan oleh kapal KD Lekir milik Malaysia di sekitar lokasi pertama kali jenazah penumpang ditemukan.
Serpihan pesawat tersebut diserahkan pada kapal patroli milik polisi sekitar pukul 05.30 Wib. Sementara penemuan serpihan tersebut terjadi pada Kamis pukul 1.00 Wib dan tiba di Pelabuhan Kumai sekitar pukul 10.45 Wib.
14.03 WIB: Pesawat AirAsia QZ8501 dipastikan jatuh di perairan sebelah barat daya Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Yadi I Sutanandika langsung memerintahkan seluruh personel Lanud melakukan salat gaib.
Sebelumnya personel TNI AU baru saja mengikuti apel dalam keadaan hujan deras.Karena itu tak sedikit di antara mereka yang berzikir dan salat gaib dalam kondisi basah kuyup.
14.00 WIB: Kementerian Perhubungan meminta semua kapal laut melintas di sekitar lokasi jatuh AirAsia QZ8501 membantu pencarian 155 penumpang dan tujuh awak pesawat tersebut. Itu disampaikan lewat maklumat pelayaran (Distress Message) disiarkan berulang melalui Stasiun Radio Pantai (SROP).
13.33 WIB: Salah satu pembuat peti jenazah penumpang AirAsia QZ8501, Hanafi mengatakan, ukuran panjang peti jenazah 244 centimeter, tinggi 40 centimeter, lebar 80 centimeter dan ketebalan triplek 10 milimeter.
Menurut dia, kendala pengerjaan peti jenazah saat memasukkan terpal ke dalam peti jenazah. Karena, terpal di dalam peti jenazah tidak boleh terlepas agar benda-benda luar tak bisa masuk ke dalam peti.
13.12 WIB: Kapus dokkes Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi menyatakan jenazah ketujuh penumpang AirAsia yang dibawa helicopter Dolphin berjenis kelamin perempuan. Baju yang dikenakannya dalam kondisi terlepas.
Lanjut dia, perempuan berambut panjang hitam itu mengenakan sepatu kets warna hitam. Di tangan sebelah kiri ada jam tangan dan gelang plastik.
13.09 WIB: Deputi Potensi SAR Sunarbowo Sandi menyebutkan telah datang bantuan dari Singapura guna mendeteksi bangkai pesawat AirAsia QZ8501. Bantuan itu berupa alat pendeteksi benda di bawah laut.
Menurutnya alat ini dapat dipakai dalam segala cuaca. Dimungkinkan dengan bantuan tersebut proses evakuasi akan semakin cepat.
12.40 WIB: Empat peti jenazah korban AirAsia QZ8501 tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, sekitar pukul 11.45 WIB. Dua berjenis kelamin laki-laki dan dua perempuan.
Jenazah diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dengan nomor lambung A-1320, dengan pilot, Mayor Penerbang Sugeng.
12.04 WIB: Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berharap tim evakuasi bisa segera menemukan Wanti Setiawati (30)pramugari cantik yang turut di dalam pesawat nahas AirAsia QZ850. Wanti sendiri merupakan warga Kampung Lembur Tengah, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
12.00 WIB: Direktur Exicutive DVI Mabes Polri Kompol Anton Castelano menyatakan dua jenazah yang semalam dikirim ke RSUD Sulatan Imanuddin, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, telah dikantongi ciri-cirinya. Kedua jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan ini sebelumnya diantar dengan tugboat nelayan.
Menurutnya, jenazah laki-laki memiliki ciri menggunakan kaos polo dan ada tulisan angka tiga.Sedangkan jenazah perempuan diduga adalah kru pesawat AirAsia QZ8501.
11.57 WIB: Tim SAR gabungan kembali mampu mengevakuasi satu jenazah penumpangpesawat AirAsia QZ8501. Belum diketahui darimana kapal mana jenazah tersebut dibawa.
Salah satu anggota Basarnas Mutaali menyebutkan ada satu jenazah saja yang berhasil dievakuasi. Tak hanya itu, ada juga sejumlah barang-barang yang diduga milik penumpang AirAsia tersebut berhasil diamankan.
11.45 WIB: Empat peti jenazah korban AirAsia QZ8501 kembali tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Dua korban pria dan dua wanita.
11.26 WIB: Helikopter Dolphin warna orange tiba pukul 11.26 WIB di Lanud Iskandar. Mereka mendarat dalam keadaan hujan lebat mengguyur landasan. Tim SAR turun lagi dengan membawa satu jenazah.
10.28 WIB: Empat jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 diterbangkan ke Surabaya, guna diperiksa lebih lanjut. Keempatnya diterbangkan menggunakan pesawat Hercules dari Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah
10.00 WIB: Diterjunkan cari AirAsia, pasukan TNI AL siap selami Laut Jawa
09.17 WIB: Komandan KRI Bung Tomo Letkol Ashari menyatakan saat ini kapal yang dikomandoinya tak menyimpan jenazah penumpang AirAsia QZ8501 lagi.Semuanya telah dievakuasi oleh helikopter Bell milik TNI AU. "Sekarang sudah dievakuasi dua jenazah yang kemarin. Satu yang dari KRI Bung Tomo dan satu dari KD Lekir (Malaysia)," kata Ashari di Lanud Iskandar Kalimantan Tengah, Kamis (1/1).
Menurutnya kendala terberat adalah cuaca buruk dan ombak tinggi. Siang ini mereka akan kembali melaut guna mencari jenazah penumpang AirAsia.
09.05 WIB: Proses pencarian jenazah pesawat AirAsia QZ8501 terus berlanjut. Satu jenasah dikabarkan telah dibawa menuju Lanud Iskandar menggunakan helikopter Bell milik TNI AL. "Satu jenazah diambil Helikopter Bell milik TNI AL. Saat ini sedang dalam perjalanan ke Pangkalanbun," kata Danlanud Johnson Simatupang di Lanud Iskandar Kalimantan Tengah, Kamis (1/1). Total 8 jenazah ditemukan.
08.29 WIB: Pagi ini cuaca cerah di lokasi pencarian jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Tim SAR berharap proses evakuasi jenazah dapat dilakukan dengan cepat.
"Cuaca sekarang bagus, tinggi gelombang 2-3 meter dan kecepatan angin 25 knot. Itu normal untuk penerbangan biasa tapi untuk evakuasi tentu berkendala," kata Kepala Stasiun Meteorologi Pangkalanbun Lukman Soleh di Lanud Iskandar Kalimantan Tengah, Kamis (1/1).
06.23 WIB: Helikopter Dauphin AS365 N3 dalam beberapa hari terakhir hilir mudik mencari penumpang pesawat AirAsia QZ8501, Sejak Minggu (28/12). Heli itu adalah salah satu armada milik Badan SAR Nasional (Basarnas).
Heli ini cukup tangguh di segala medan. Heli buatan PT Dirgantara Indonesiaitu telah mengevakuasi beberapa jenazah korban AirAsia yang ditemukan di laut.
Akhirnya tvOne diberi sanksi KPI usai tayangkan jasad mengambang
05.25 WIB: Cuaca kurang bersahabat nampaknya masih akan menyelimuti kawasan pencarian pesawat Airbus A320-200 milik maskapai AirAsia dengan kode penerbangan QZ8501 di sekitar perairan Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, wilayah itu bakal dihantam cuaca buruk seharian.
03.09 WIB: Salah satu pramugari AirAsia turut dalam penerbangan QZ8501 dari Bandara Juanda, Sidoarjo menuju Bandara Changi, Singapura adalah Khairunnisa Haidar. Banyak kenangan pihak keluarga terhadap sosok Nisa, panggilan Khairunnisa.
Menurut penuturan paman Nisa, Edi Taufan, Nisa dikenal sebagai gadis rajin beribadah. Meski bekerja jauh dan jarang di rumah, dia yakin perempuan berusia 22 tahun itu tidak pernah melupakan pesan orangtuanya supaya selalu meluangkan waktu buat beribadah.
00.42 WIB: Tim evakuasi SAR gabungan hari ini berhasil menemukan beberapa jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Salah satu korban diketahui berulang tahun tepat pada 1 Januari.Dari data dihimpun merdeka.com, Rabu (31/12), dia adalah penumpang bernama Kevin Alexander Sucipto.
(mdk/hwa)