Usai bunuh anak, ES coba bunuh diri tetapi gagal karena tali putus
Kasus ini bermula ketika istri pelaku yang bekerja sebagai TKW di Brunei Darussalam pulang dalam kondisi hamil.
Entah setan apa yang hinggap di pikiran ES (51). Dia tega menghabisi nyawa anak kandungnya Neni Wahyuni yang masih berusia 11 tahun. Usai menghilangkan nyawa korban, dia mencoba gantung diri. Tapi upaya itu gagal usai tali yang dililit ke lehernya lepas.
Peristiwa itu terjadi di Desa Kertahayu, Pamarican, Kabupaten Ciamis pada Selasa (5/1) sekitar pukul 04.30 WIB.
"Tersangka melakukan tindakan penganiayaan dan atau pembunuhan berencana terhadap korban," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono dalam keterangannya, Rabu (6/1).
Hasil pemeriksaan, motif pembunuhan yang dilakukan tersangka lantaran istrinya Daisah hamil usai pulang menjadi TKW di Brunei Darussalam. Keduanya akhirnya sepakat untuk pisah ranjang. Hak asuh korban jatuh ke pangkuan tersangka.
"Sedangkan Daisah kembali ke Brunei setelah melahirkan anak kembar di mana satu di Pamarican dan satu lagi dibawa ke Brunei," ungkapnya.
Berjalan seiring waktu, tersangka diduga berat memikul beban hidup. Upaya bunuh diri sempat dilakukan meski gagal karena masih berpikir kehidupan anaknya.
"Yang akhirnya tersangka memutuskan untuk bunuh diri akan tetapi tersangka memikirkan nasib korban jika tersangka meninggal duluan," ungkapnya.
Akhirnya maut itu datang. ES dengan tega menghabisi nyawa anak kandungnya. Tersangka mengikat tali tambang sebanyak dua lilitan di leher korban kemudian menariknya sampai korban kehilangan nyawanya.
"Setelah tersangka melakukan perbuatannya berusaha untuk bunuh diri. Dengan jenis tambang yang sama dengan yang digunakan untuk jerat korban. Tapi gagal karena ikatan simpul tambang yang dibuatnya lepas dan akhirnya jatuh," jelasnya.
ES sempat melarikan diri karena takut tepergok warga. "Karena takut kepergok oleh warga sekitar yang lewat di depan rumahnya akhirnya tersangka melarikan diri," paparnya.
Namun di hari yang sama pelaku menyerahkan diri ke Polsek Banjar. "Selanjutnya tersangka kabur dan dengan kesadaran menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya di Polsek Banjar," ujarnya.