Usai Cek CCTV Lokasi Penusukan Mata Siswi SD di Gresik, Polisi: Video Kejadian Sudah Tidak Ada
Polisi juga memastikan CCTV itu dalam keadaan berfungsi dengan baik. Sehingga hilangnya rekaman akan didalami.
Penusukan itu menyebabkan korban mengalami kebutaan.
Usai Cek CCTV Lokasi Penusukan Mata Siswi SD di Gresik, Polisi: Video Kejadian Sudah Tidak Ada
Polisi terus mendalami kasus siswi sekolah dasar (SD) di Gresik, Jawa Timur yang mengalami kebutaan permanen lantaran ditusuk menggunakan tusuk bakso. Polisi pun memastikan, CCTV di sekolah tidak rusak dan rekamannya saat ini tengah diteliti di laboratorium forensik Polda Jatim untuk mencari pelaku penusukan.
Salah satu barang bukti yang disita polisi terkait kasus itu adalah digital video recorder atau DVR. DVR sendiri merupakan alat perekam dari kamera CCTV.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, status kasus ini diakuinya telah naik ke penyidikan. Oleh karenanya, ia pun melakukan penyitaan sejumlah barang bukti. Diantaranya adalah, adalah DVR CCTV dan baju korban waktu kejadian.
- Fakta Baru Kasus Pembunuhan Noven Siswi SMK di Bogor, Polisi Lacak Empat Identitas Terduga Pelaku
- Penyelidikan Kasus Mata Siswi Dicolok: CCTV Mati Sejak 1 Juni, 47 Saksi Tak Lihat Langsung Kejadian
- Usai Lihat Rekaman CCTV, Ortu Remaja Dicekik-Diinjak di Gang Lenteng Agung Kini Lapor Polisi
- Selidiki Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Uji DNA Potongan Tubuh hingga Cek CCTV
"Sudah kita sita DVR CCTV dan baju korban waktu kejadian," tegasnya saat dikonfirmasi merdeka.com melalui sambungan telepon, Senin (18/9).
Dikonfirmasi apakah CCTV mengalami kerusakan? AKP Aldhino membantahnya. Ia memastikan, kabar soal rusaknya CCTV itu tidak benar.
"Waktu terakhir kita sita berfungsi kok. Saya sudah cek kok, hari H harusnya berfungsi, kita lihat nanti dengan hasil forensik," tukasnya.
Ia menambahkan, meski CCTV diakuinya masih berfungsi, akan tetapi rekaman pada saat kejadian disebutnya sudah tidak ada. Ia menyebut, hal itu dikarenakan kapasitas rekaman DVR yang kecil. Sehingga, secara otomatis, file yang lama akan ditumpuk oleh file yang baru.
"Waktu kami sita memang rekaman saat kejadian sudah tidak ada. Karena kapasitas rekaman DVR hanya 12 hari jadi sudah tertumpuk-tumpuk (file gambar). Kalau DVR itu kan tergantung kapasitas, ada yang satu tera besar, dan ini mungkin hardisk yang pakai sekolah ini kecil, jadi hanya maksimal 12 hari."
Kata Kasatreskrim Polres Gresik.
Untuk membongkar file gambar pada saat kejadian mata siswi SD tersebut ditusuk, pihaknya membawa DVR itu ke laboratorium forensik Polda Jatim.
"Maka itu tadi siang sudah kami bawa ke laboraturium forensik di Polda Jatim, kami masih menunggu hasilnya bagaimana dari forensik," kata Kasatreskrim.
Diketahui, seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik mengalami kebutaan mata secara permanen gara-gara ditusuk menggunakan gagang tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Kala itu, siswi tersebut tengah mengikuti lomba 17 agustusan yang digelar oleh guru di halaman sekolah. Namun, ia tiba-tiba didatangi dan ditarik oleh anak tak dikenal ke suatu tempat disekitar sekolahnya.
Saat itulah korban dipalak dan dimintai uang dengan paksa oleh anak yang tidak dikenal tersebut. Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Mengetahui peristiwa itu, orang tua korban langsung membawa putrinya ke rumah sakit Cahaya Giri Bringkang. Namun, oleh rumah sakit setempat, korban dirujuk lagi ke RS Dr. Soetomo Surabaya dan menjalani pengobatan hingga saat ini.
Samsul Arif, orangtua korban, menuturkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata putrinya di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.