Usai Lengser, Soekarwo Akan Tulis Buku dan Jadi Dosen
Selain menulis buku, pria yang akan disapa Pakde Karwo itu mengaku mendapatkan tawaran mengajar tentang ilmu ekonomi makro di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Bahkan, dia juga diminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Soekarwo akan menulis buku dan menjadi dosen usai tak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur yang resmi berakhir pada hari ini, 12 Februari 2019. Di mana buku yang akan ditulisnya, salah satunya akan menceritakan pengalamannya selama memimpin Jawa Timur.
"Bukunya tentang strategi 'marketing' usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jatim dan berdasar pengalaman selama ini," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (12/2).
-
Kapan Raden Ario Soerjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur? Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kenapa Soimah memilih tinggal di Jogja? Meskipun memiliki rumah di Jakarta, ia lebih memilih menetap di Jogja.
-
Dimana makam Soemiran Karsodiwiryo berada? Padepokan Retjo Sewu terdiri dari ribuan arca dengan ukuran berbeda-beda. Di area inilah jenazah Soemiran Karsodiwiryo disemayamkan.
-
Mengapa Soemiran Karsodiwiryo membangun Padepokan Retjo Sewu? Retjo Sewu dibangun Soemiran Karsodiwirjo sebagai tanda ia pernah berjaya pada masanya. Megingat tahun 1990-an, perusahaan rokoknya menguasai pasar Jawa Timur.
Berdasarkan catatan, buku tersebut merupakan karya ke-8 Soekarwo usai meluncurkan tujuh judul buku yang ditulis sebelumnya. Terakhir, buku mengenai liberalisasi ekonomi berjudul 'Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi' yang menganalisis dampak akibat globalisasi telah diluncurkan pada Oktober 2018.
Pada buku tersebut, Soekarwo juga menyampaikan pesan atas kebijakan kepemimpinannya yang bersifat induktif. Birokrat yang juga politikus itu berharap buku yang ditulisnya dapat memberikan makna dan merupakan pertanggungjawaban pribadinya sebagai pemimpin yang diperintah konstitusi serta menjadi bentuk aktualisasi pribadi dalam menyikapi liberalisasi.
"Sekaligus mampu memperkuat pembangunan ekonomi dengan basis UMKM yang merupakan pondasi dalam membangun ekonomi untuk memajukan kesejahteraan umum dan berkeadilan," jelasnya.
Selain menulis buku, pria yang akan disapa Pakde Karwo itu mengaku mendapatkan tawaran mengajar tentang ilmu ekonomi makro di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Bahkan, dia juga diminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
"Saya pernah usul yang diajarkan di lapangan, kemudian disuruh pak menteri mengajar reformasi birokrasi, kemudian tentang pemerintahan," tutupnya.
Baca juga:
Soekarwo Sebut Jokowi Belum Pastikan Waktu Pelantikan Khofifah-Emil
Pakde Karwo, Gus Ipul, dan Khofifah Perkuat Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jatim
Wabup Trenggalek 'Kabur' Karena Tekanan, Soekarwo Bilang 'Jangan Jadi Excuse'
Menghilang Lebih dari Sepekan Tanpa Izin, Wagub Trenggalek Dapat Surat Teguran
Wabup Trenggalek Nur Arifin Hilang Tanpa Jejak Sejak 9 Januari 2019
Pimpin Jatim, Khofifah Diharapkan Bisa Samai Prestasi Soekarwo