VIDEO: Hasil Investigasi KNKT Kecelakaan Maut KM58 Tol Cikampek, Terungkap Pola Kerja Sopir Gran Max
Kendaraan ini juga berpenumpang 12 orang, di mana seharusnya berkapasitas sembilan penumpang
Hasil Investigasi KNKT Kecelakaan Maut KM58 Tol Cikampek, Terungkap Pola Kerja Sopir Gran Max
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 12 penumpang.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya mengungkap salah satu penyebab kecelakaan maut itu, dikarenakan sopir bekerja melebihi waktu.
Ia mengatakan waktu kerja pengemudi tersebut melebihi waktu yang telah ditentukan sehingga membuat pengemudi kekurangan waktu istirahat
Dari hasil penyidikan KNKT terungkap bahwa pada Jumat (5/4) travel tidak resmi itu berangkat sekitar pukul 19.30 WIB dari Ciamis menuju Jakarta untuk menjemput penumpang.
Keesokan harinya, travel berangkat dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.
- KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan KM 58: Sopir Travel Bodong Bekerja Melebihi Waktu
- Terungkap Riwayat Perjalanan Mobil Gran Max Sebelum Kecelakaan Maut di Tol KM 58
- VIDEO: Gran Max Maut Ternyata Ngebut Lebih 100 Km/Jam & Tak Ngerem saat Kecelakaan Tol Cikampek
- VIDEO: Kecelakaan Maut Tol Cikampek KM58 Jalur Contraflow, Polisi Pastikan Banyak Korban Tewas
Kemudian pada Minggu (7/4), travel tersebut berangkat pada pagi hari dari Ciamis menuju Jakarta kembali.
Sopir diketahui sempat beristirahat dulu dan pada sore harinya berangkat kembali ke Ciamis untuk mengantar penumpang.
Setelah itu pada malam hari menuju Jakarta untuk menjemput dan tiba di Jakarta pukul 00.00 WIB.
Berikutnya pada Senin (8/4), travel itu berturut-turut menjemput penumpang di Depok pukul 02.00 WIB, Cilebut pukul 03.30 WIB, dan Bekasi pukul 05.30 WIB. Kemudian pada pukul 06.00 WIB berangkat menuju Ciamis.
Kendaraan ini juga berpenumpang 12 orang, di mana seharusnya berkapasitas sembilan penumpang dan belum lagi ditambah dengan barang bawaannya.
KNKT menyebut, hal ini tentunya juga menambah ketidakstabilan kendaraan.
Untuk itu, KNKT mengimbau sebelum berkendara jarak jauh, pengemudi beristirahat dengan baik dan cukup.