Manajemen PO Rosalia Indah: Tidak Ada Sopir Mengemudi Lebih dari Delapan Jam
Manajemen memastikan tidak ada sopir bus Rosalia Indah yang bekerja lebih dari jam yang ditentukan.
Manajemen memastikan tidak ada sopir bus Rosalia Indah yang bekerja lebih dari jam yang ditentukan.
Public Relations dari PO Rosalia Indah Yofie Aganovic memastikan tidak ada sistem dan pola penugasan sopir yang berisiko. Pihak menyerahkan masalah kecelakaan yang menewaskan tujuh orang penumpang pada pihak berwajib.
Pihak manajemen Rosalia Indah Menjamin tidak ada sopir yang menyalahi aturan penugasan. Begitu pula sistem yang digunakan juga Sudah sesuai standar.
"Kami memiliki SOP yang jelas dan tegas terkait jadwal mengemudi para supir. Tidak ada supir yang mengemudi lebih dari 8 jam, termasuk supir yang menjadi tersangka ini. Hal ini juga didukung dengan adanya kebijakan 2 supir di setiap bus antar propinsi," kata Yofie menanggapi temuan KNKT dalam keterangan resminya, Sabtu (13/4).
Pihak manajemen juga terus melakukan penyelidikan internal untuk melihat semua potensi human-error. Lalu juga memastikan bahwa semua standart operasional prosedur (SOP) ditegakkan tanpa toleransi.
Manajemen Rosalia Indah menyatakan penyesalan yang mendalam atas insien kecelakaan pada 11 April 2024
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga korban yang berduka," ungkapnya.
PO Rosalia Indah telah memberikan dukungan penuh kepada korban dan keluarga. Baik yang berada di rumah duka maupun yang sedang dirawat di rumah sakit.
Perusahaan juga telah mengambil langkah-langkah untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan penyebab kecelakaan.
"Kami sedang melakukan penyelidikan internal dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan," tutup Yofie.
Diberitakan sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak menemukan malfungsi kendaraan armada bus Rosalia Indah yang alami kecelakaan di Tol Batang Semarang. Dalam kecelakaan itu, tujuh penumpang meninggal dunia.
Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan mengatakan masalah yang ditemukan justru pada pengemudi. Menurutnya, pola penugasan sopir bus Rosalia Indah beresiko menyebabkan kelelahan.
"Kami melihat dalam pemeriksaan kendaraan tidak ada permasalahan teknis yang berarti, signifikan dalam kecelakaan ini. Namun, masalahnya adalah pengemudi," kata Ahmad Wildan, Jumat (12/4).
"Indikasi kuat penugasan beresiko tampak di situ. Kita telah melakukan investigasi dan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan di lokasi kejadian, pemeriksaan kendaraan, serta pemeriksaan pengemudi," ungkapnya.
Kecelakaan tersebut menyebabkan tujuh orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenetapan JW sebagai tersangka atas kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan yang menewaskan tujuh orang
Baca SelengkapnyaBus Rosalia Indah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Km 370 A Tol Batang-Semarang Jawa Tengah pada Kamis (11/4).
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya masih mendalami terkait kecelakaan maut itu.
Baca Selengkapnya"Si sopir sempat berhenti jalan kaki, terus mondar-mandir untuk ngilangin ngantuk terus naik lagi."
Baca SelengkapnyaKecelakaan tunggal Bus Rosalia Indah yang terjadi sekitar pukul 06.35 WIB
Baca SelengkapnyaKejadian itu juga menyebabkan 2 orang luka berat dan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaDugaan awal sopir bus Rosalia Indah mengalami microsleep atau mengantuk
Baca SelengkapnyaWibowo mengatakan, sejauh ini baru satu orang yang dimintai keterangan sebagai saksi.
Baca Selengkapnya