Viral Emak-Emak di Bali Ngamuk Tak Mau Bayar COD dan Kurir Mengaku Dipukul, Begini Kronologinya
COD adalah fitur di platform e-commerce yang memungkinkan konsumen dapat membayar pesanannya setelah barang yang ia pesan sampai di tujuan.
Kasus kurir paket COD diamuk pembeli kembali terjadi. Kali ini terjadi di Denpasar Selatan, Bali.
Viral Emak-Emak di Bali Ngamuk Tak Mau Bayar COD dan Kurir Mengaku Dipukul, Begini Kronologinya
Kronologi
Viral sebuah video merekam emak-emak di Denpasar Bali ngamuk ke kurir paket. Pembeli itu tak paham dengan sistem beli Cash On Delivery (COD).
Wanita itu menolak membayar barang yang dibelinya. Dia merasa harga barang di marketplace dengan yang harus dibayarkan pada kurir.
Kejadian bermula ketika kurir mengantarkan paket ke sebuah alamat di Denpasar Selatan. Konsumen paket seorang wanita. Wanita itu tidak terima membayar Rp50.000 sesuai nominal yang tertera d paket. Dia merasa, harga yang dibeli lewat marketplace hanya Rp15.000.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Mendapati perlakuan tidak menyenangkan, kurir tersebut lantas merekam aksi wanita itu dengan ponselnya.
Rupanya, wanita yang mengenakan kaos berwarna biru mengamuk tak jelas. Dia berteriak kencang selama beberapa kali.
"Hapus, hapus," ujarnya seraya menepak ke arah ponsel kurir yang tengah merekam.
"Saya baru pertama kali mengantar ke sini, dipukul loh kepala saya, salah saya apa coba?" terdengar suara lainnya pada video amatir tersebut diduga kurir.
"Ibu marah-marah, ngapain marah-marah bu?" tegas kurir.
Tidak terima dengan apa yang dialami suaminya, sang istri akhirnya mengunggah video tersebut pada akun TikTok nya @melaniasarikusuma, dengan keterangan.
"Gak terima kalau COD nya 50 rb, dia cuma mau tau kalau harganya 15b, padahal di resinya udh tercantum kalau harga codnya 50 rb," tulis keterangannya, Sabtu (2/9).
Berdasarkan unggahan lain istri kurir, akibat peristiwa itu wanita yang mengamuk sempat akan dilaporkan ke Polsek Denpasar, namun dicegah oleh suaminya.
Kini video tersebut viral dan telah dibagikan ke berbagai media sosial lain. Aksi wanita itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Perlunya pemerintah membuat UU perlindungan kurir, bukan cuma konsumen aja." tulis akun @adrsndy02
"Seperti nya beliau hanya melihat keterangan harga awal sebelum nya aja, biaya pengiriman tidak di lihat," kata akun @iqbalmaulana11
- Detik-Detik Tiga Rampok Kuras Duit di Kasir Sambil 'Kunci' Leher Pegawai Perempuan
- Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab
- Waspada Modus Penipuan Uang Rp2 ribu Jadi Rp20 Ribu, ini Penampakannya Jangan Sampai Terkecoh
- Viral Video Emak-Emak Ditendang dan Dibegal di Cilebut Bogor, Begini Kronologinya
Apa Itu CoD
Sistem pembayaran CoD adalah salah satu fitur di platform e-commerce yang memungkinkan konsumen dapat membayar pesanannya setelah barang yang ia pesan sampai di tujuan. Artinya, pembayaran baru akan dilakukan setelah barang diterima oleh pemesan.
Pada dasarnya, metode COD hadir untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen, memungkinkan mereka untuk membayar tanpa perlu melakukan transfer melalui bank atau mini market. Namun, pada kenyataannya, terkadang kurir pengiriman justru menjadi tempat pelampiasan ketika konsumen merasa pesanan mereka tidak sesuai dengan yang diinginkan.