Viral Kapolres di NTT Tancapkan Sangkur di Hadapan Warga
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial setelah videonya yang menancapkan sebilah pisau sangkur di atas meja saat berdialog dengan sejumlah masyarakat, beredar luas.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial setelah videonya yang menancapkan sebilah pisau sangkur di atas meja saat berdialog dengan sejumlah masyarakat, beredar luas.
Video berdurasi 2.39 menit yang didapatkan merdeka.com menunjukkan, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata mengenakan baju kaos berwarna coklat berlogo Polri sedang menyampaikan pendapatannya di hadapan warga.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
Dalam dialog itu, tiba-tiba AKBP Yudha Pranata bangun dari tempat duduknya lalu mencabut pisau sangkur dari pinggang, kemudian menancapkan di atas meja triplek berwarna hijau di hadapan mereka.
Warga serta seorang pejabat berpakaian dinas Badan Pertanahan Nasional (BPN) tampak terdiam menyaksikan aksi AKBP Yudha Pranata, yang membiarkan pisau sangkur itu terus menancap di atas meja dan dia kembali duduk di kursi.
Kapolda Kirim Tim Investigasi
Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma telah mengirim tim investigasi ke Labuan Bajo sejak dua hari lalu. Tim investigasi terdiri dari Propam, Reskrim dan Intel.
"Tim investigasi sedang bekerja di sana nanti hasilnya seperti apa, nanti kita akan ungkap," kata Johni kepada wartawan, Sabtu (29/4).
Menurut Johni Asadoma, semuanya akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Karena seseorang yang melakukan tindakan apapun pasti ada motif dan tujuannya.
"Kita tidak boleh menuduh orang, karena dia melakukan sesuatu tindakan pasti ada motifnya, pasti tujuannya. Mungkin caranya tidak bagus tapi tujuannya bagus, jadi kita lihat nanti," jelasnya.
"Jika saat proses nanti ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan pasti kita akan ambil tindakan," tutup Johni Asadoma.
(mdk/cob)