Viral Kongres PMII di Palembang Ricuh hingga Saling Lempar Kursi
Situasi kondusif setelah pihak kepolisian masuk ke ruang kongres sehingga dapat terkendali.
Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XXI di Palembang ricuh dan diwarnai saling lempar kursi. Polisi memastikan situasi terkini sudah kondusif.
Kongres PMII yang mengusung tema Bersama Memenangkan Indonesia, Memimpin Peradaban Dunia ini digelar di Jakabaring Sport City Palembang 9-15 Agustus 2024. Salah satu agendanya adalah memilih Ketua Umum PB PMII periode 2024-2027.
- Viral Pria di Palembang Tewas Digebuki Massa Gara-Gara Diduga Cabuli Bocah di Toilet Masjid
- Kongres ke-21 PMII Panas, Begini Pernyataan Sikap Para Calon Ketua Umum
- Viral Pria di Palembang Tunjukkan Kemaluan ke Wanita Penjaga Toko Ponsel
- Viral Mobil Polisi Dibawa Kabur Penjambret, Sempat Dikejar Ojol Tapi Gagal dan Ujungnya Ditinggal di Kemayoran
Dalam video yang beredar di media sosial, nampak puluhan peserta kongres saling dorong bahkan saling lempar kursi plastik di dalam ruangan kongres. Meski sudah dilerai oleh panitia, kericuhan tetap terjadi cukup lama.
Situasi kondusif setelah pihak kepolisian masuk ke ruang kongres sehingga dapat terkendali. Suasana kericuhan tergambar dalam video yang diunggah akun Instagram @studio42uhf dari akun Tiktok @kongres_pmii_palembang.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono membenarkan kejadian itu. Dia menerangkan, kericuhan berlangsung saat proses registrasi di hari kedua, Minggu (11/8) malam.
"Benar, sempat terjadi kericuhan di Kongres PMII" ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Rabu (14/8).
Kronologi Kericuhan Kongres PMII
Harryo menyebut kericuhan bermula saat beberapa perwakilan PKC PMII Sulawesi Tengah Cabang Buol tidak diizinkan registrasi oleh panitia. Alhasil terjadi ketegangan antara divisi keamanan dan peserta.
Ketegangan membuat kericuhan tak terhindarkan. Seorang peserta dikabarkan terluka akibat lemparan kursi.
"Pemicunya masalah registrasi, tapi berhasil kami redam," kata Harryo.
Ketegangan kembali terjadi di hari kelima kongres, Selasa (13/8). Pengebabnya adanya protes dari peserta akibat keterlambatan pleno dari jadwal lantaran hanya diikuti 240 dari total 897 peserta.
"Di hari kelima hanya ada ketegangan, tidak sampai ricuh. Kongres kembali berjalan lancar," kata Harryo.