Viral Limbah Tes Antigen Dibuang ke Selat Bali, Ini Hasil Penyelidikan Polisi
Polresta Banyuwangi telah menyelidiki kasus dugaan pembuangan limbah alat tes Covid-19 ke Selat Bali yang viral di media sosial. Mereka menemukan petugas klinik yang mengaku tidak sengaja membuang bungkus alat tes antigen.
Polresta Banyuwangi telah menyelidiki kasus dugaan pembuangan limbah alat tes Covid-19 ke Selat Bali yang viral di media sosial. Mereka menemukan petugas klinik yang mengaku tidak sengaja membuang bungkus alat tes antigen.
"Terkait video viral itu, kita sudah tindak lanjuti dengan mendatangi ke tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa orang yang diduga membuang sampah ke laut. Dari hasil gelar perkara, itu adalah sampah bungkus bekas rapid antigen. Bukan limbah dari rapid antigen," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu saat dikonfirmasi, Kamis (3/2).
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial, video yang menunjukkan plastik yang diduga alat rapid antigen bekas pemeriksaan Covid-19, mengapung di Selat Bali. Hal itu memicu kontroversi di kalangan warganet, karena dikhawatirkan bisa merusak alam serta memperbesar penyebaran virus corona.
Menurut polisi, petugas klinik mengakui sampah bungkus bekas rapid antigen itu miliknya. Namun tidak sengaja terbuang ke luat, kemudian diketahui netizen dan direkam.
"Kita periksa beberapa klinik (di sekitar Selat Bali). Mereka akhirnya mengakui. Semula akan dibakar, lalu tertiup angin dan terbuang ke laut," papar Nasrun.
Teguran Keras
Meski petugas klinik mengaku tidak sengaja membuang ke laut, polisi memberikan teguran keras. Sebab, tindakan membuang sampah plastik ke laut akan mencemari lingkungan perairan laut.
"Selain melakukan operasi razia, kita juga imbau dan ingatkan secara keras dan tegas, bahwa tidak boleh membuang sampah ke laut. Itu bisa menyebabkan pencemaran air laut," papar Nasrun.
Pembuangan sampah baik medis maupun nonmedis dari klinik atau fasilitas kesehatan lain, seperti rumah sakit, sudah diatur pemerintah. Penanganan limbah medis harus dilakukan tim khusus agar menghindari pencemaran lingkungan dan penyebaran virus.
"Sudah ada SOP-nya dari pemerintah. Tadi kita bersama Dandim dan juga Danlanal (TNI AL) serta Satgas Covid Banyuwangi, sudah meminta kepada petugas klinik, agar jangan lagi membuang sampah sembarangan," pungkas Nasrun.
Sementara itu, Nadia, perawat dari klinik yang membuang sampah ke laut, mengaku menyesal dan meminta maaf. "Kami minta maaf karena kurang teliti. Semestinya memang ada tahapan-tahapan untuk membuang limbah dari klinik. Untuk limbah medis, ada perusahaan khusus yang melakukan. Sedangkan nonmedis, itu dibakar. Kami akan lebih hati-hati lagi ke depannya," pungkas Nadia.
(mdk/yan)