Virolog Sebut Penyebaran Varian Kappa Menurun, Varian Delta Tetap Harus Diwaspadai
Guru Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika angkat suara terkait penyebaran varian Covid-19 Kappa. Dia mengatakan, sirkulasi penyebaran Kappa kian menurun.
Guru Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika angkat suara terkait penyebaran varian Covid-19 Kappa. Dia mengatakan, sirkulasi penyebaran Kappa kian menurun.
Dalam pandangan dia, yang saat ini harus diperhatikan dengan lebih serius yakni varian Delta. Mengingat porsinya yang sangat besar dalam penyebaran virus di dunia maupun di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
"Bagi saya varian yang benar-benar dipelototi mestinya varian Delta. Karena data beberapa hari lalu 85 persen virus dunia yang saat ini bersirkulasi diidentifikasi sebagai varian Delta," kata dia, kepada Merdeka.com, Rabu (14/7).
"Bukti dia (varian Delta) menyebar dengan cepat di berbagai negara dan seolah-olah menekan populasi varian yang lain. Varian Delta yang bagi saya patut dipelototi," lanjut dia.
Sementara untuk varian Kappa, jumlah penyebarannya kian turun. Bahkan di India, yang disebut-sebut sebagai tempat asal varian tersebut.
"Per hari ini coverage di dunia sangat rendah. Yang bahkan aslinya dari India, India itu per minggu-minggu ini hanya sekitar 7 persen dari virus yang ditemukan di India yang bersirkulasi di India adalah varian Kappa," jelas dia.
Mahardika mengakui, varian Kappa memang terpantau sudah menyebar. Meskipun dalam persentase yang kecil, bahkan menunjukkan penurunan aktivitas.
"Memang sudah menyebar ke berbagai negara. Di Asia Tenggara. Di Jepang juga sudah ditemukan, di Eropa, dan Afrika. Australia juga. Artinya virusnya sudah menyebar. Tapi kemudian perentase di dunia itu sangat rendah, di bawah 1 persen. Bahkan di India, aktivitasnya dari pernah mencapai 25 persen minggu lalu. Sekarang persentasenya hanya 7,5 persen. Artinya dia menurun aktivitasnya di India," terang dia.
Mahardika melanjutkan, jika melihat tren global, maka varian yang paling dominan saat ini yakni varian Delta. Varian inilah yang harus betul-betul mendapatkan perhatian lebih serius.
"Sekali lagi saya menyebutkan tren dunia juga terjadi di Indonesia, bahwa varian yang dominan saat ini di dunia adalah varian Delta. Dari 100 orang yang sakit Covid saat ini, kalau diambil sampelnya, 80 persen adalah varian Delta, 20 bukan Delta," tandasnya.
Baca juga:
Wagub DKI Harap dengan Layanan Telemedicine, Permudah Warga Sedang Jalani Isoman
3.528 Pasien Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri di Bali
Gubernur dan Wagub Sulawesi Tengah Positif Covid-19
Satgas: Hasil Uji Klinis Vaksin Mampu Bekerja Efektif Pada Varian Kappa
Pemerintah Diminta Perhatikan Tingginya Kematian Pasien Covid-19 Jalani Isoman
Luhut Dapat Tambahan 2.200 Dokter Fresh Graduate & 20.000 Perawat untuk Lawan Corona