Wagub Cok Ace Nilai Wajar Jika Bali Jadi Prioritas Awal Vaksinasi Covid-19
Sementara, untuk siapa di Bali yang akan dilakukan vaksinasi tersebut. Pihaknya, akan melihat dari penilaian Dinas Kesehatan Bali siapa yang paling berisiko tinggi. "Yan paling berisiko tinggi, tentu nanti ada penilaian
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menerangkan, soal Pulau Bali menjadi tahap pertama vaksinasi Covid-19 hal itu adalah wajar saja.
"Saya, kira ini tidak lepas dari posisi Bali terkait dengan dunia, banyak wisatawan ke Bali dan lain sebagainya. Dan banyak interaksi masyarakat, pelaku pariwisata dengan masyarakat dunia. Jadi, saya kira sudah sewajarnya Bali mendapatkan prioritas," kata Cok Ace, di Denpasar, Bali, Senin (14/12).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang dilakukan perajin batik di Giriloyo ketika pandemi COVID-19? “Pekerjaan kami hanya baca sholawat setiap hari. Saya berdoa sambil nangis,‘Ini kehendak-Mu ya Allah. Kalau memang Engkau menakdirkan seperti ini saya ikhlas’,” ujar Ninik mengenang kembali masa-masa sulit itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Sementara, untuk siapa di Bali yang akan dilakukan vaksinasi tersebut. Pihaknya, akan melihat dari penilaian Dinas Kesehatan Bali siapa yang paling berisiko tinggi. "Yan paling berisiko tinggi, tentu nanti ada penilaian. Nanti, Dinas Kesehatan siapa yang paling beresiko, nanti itu yang kita prioritaskan (vaksinasi)," ujarnya.
Kemudian, untuk penerbangan internasional dirinya tetap berharap agar bisa dibuka. Namun, hal itu harus berupaya memberikan kepercayaan kepada masyarakat luas.
"Kita tetap berharap, ini adalah upaya baik masyarakat pemerintah dan industri. Bagaimana, berupaya memberikan kepercayaan kepada masyarakat luas, bagaimana realitas di lapangan, kita bisa lihat sendiri perkembangan Covid-19 di Bali, hari ini landai lagi," jelasnya.
Wagub Cok Ace, juga menanggapi soal pemangkasan hari libur dan menurutnya hal itu tidak menjadi masalah dan wisatawan domestik dari kalangan swasta tentu akan berlibur ke Bali.
"Tidak apa-apa, ini tidak bisa kita melihat dari kepentingan Bali saja, tapi melihat Indonesia secara keseluruhan. Jadi untuk Bali tidak masalah, artinya kalau pun ada pembatasan liburan itu (hanya) dialami oleh ASN. Sedangkan, swasta mereka mempunyai uang sendiri untuk pergi berlibur ke Bali," ujarnya.
Cok Ace juga menyampaikan, bagi wisatawan yang akan berlibur ke Bali saat liburan Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 agar tetap disiplin pada protokol kesehatan.
"Iya, karena kebetulan sekarang Covid-19, tentu yang perlu kita sikapi dan cermati, jangan sampai terjadi penularan atau terjadi transmisi-transmisi akibat kerumunan massa dalam rangka bukan hanya Natal tapi juga rangka Tahun Baru," ujar Wagub Cok Ace.
Seperti yang diketahui sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 lalu. Vaksin ini rencananya akan diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai prioritas.
"Untuk itu, tahap pertama vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Jawa dan Bali. Tahap selanjutnya untuk tenaga kesehatan di luar Jawa dan Bali," kata Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto pada Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Sabtu, (12/12) lalu.
Baca juga:
PKS Pesan BPOM Hati-Hati Soal Vaksin Sinovac, Jangan Kejar Tayang
Cerita Dubes RI Terima Vaksinasi Covid-19 di Uni Emirat Arab
Belajar dari Hong Kong: Memilih Vaksin Sinovac karena Pertimbangan Politik
Sektor Perbankan Diperkirakan akan Membaik di Tahun 2021
Satgas Mulai Mendata Warga Yogyakarta yang Masuk Kategori Penerima Vaksin Covid-19
Latih 2.400 Vaksinator, Ini Fakta Pemprov Jatim Siap Distribusikan Vaksin Covid-19