Wakili Jatim, ini tarian penyambutan delegasi KAA dari Kediri
Tarian khas Kediri ini akan ditampilkan kelompok penari yang terdiri dari 14 orang.
Dalam rangka puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung 19-24 April, Kota Kediri akan turut serta dalam acara ini dengan menyajikan tarian khas Kota Kediri untuk menyambut 34 kepala negara yang hadir mewakili Jawa Timur.
Tiga tarian yang disajikan oleh Sanggar Guntur Kota Kediri tersebut adalah Tari Kethek Ogleng (Cerita Panji) Tari Wedharingtyas (Kisah Dewi Sekartaji/cerita Panji) dan legenda kesenian rakyat berupa parade budaya karnival kuda kepang yang diangkat dari dongeng rakyat Kediri.
Menurut Guntur Tri K, pemilik sanggar sekaligus koreografer dipilihnya Kota Kediri sebagai wakil Jawa Timur merupakan penunjukan dari pemerintah pusat. Lulusan ISI Yogjakarta yang sudah melanglang buana hingga ke China ini penunjukan sanggarnya mewakili Jawa Timur merupakan suatu kehormatan dan sekaligus tanggung jawab yang besar.
"Kita diberitahu oleh pak wali kota pada pertengahan Maret kemarin dan secepatnya kita lakukan persiapan semaksimal mungkin dan Alhamdulillah kita menyajikan tiga tarian dan ditambah satu yang nanti koreografernya langsung dari panitia pusat," kata Guntur pada merdeka.com, Sabtu (18/4).
Ditambahkan Guntur dipilihnya tiga tarian ini memiliki filosofi tersendiri. Salah satunya tentang cerita Panji yang aslinya memang dari Kediri.
"Tarian kethek ogling mengisahkan seekor kera putih jelmaan dari pangeran Panji Asmarabangun yang sedang mencari calon istrinya yang bernama Endang Roro Setumpi (Dewi Sekartaji). Melihat kecantikan Endang Roro Setumpi kera putih jelmaan tersebut akhirnya terlena dengan tugasnya hingga tertidur pulas, hingga akhirnya Roro Setumpi melarikan diri dan melanjutkan perjalanannya," tambah Guntur.
Ditambahkan Guntur, untuk tarian kedua disajikan Tari Wedharingtyas (Kisah Dewi Sekartaji/cerita Panji) menggambarkan seorang putri Kediri yang bernama Galuh Candra Kirana yang mengungkapkan rasa syukur dan luapan kesan suka dan gembira setelah lama mengalami cobaan dan rintangan perjalanan hidup yang menimpa dirinya hingga berhasil berkat kegigihannya.
"Ini akan disajikan di panggung utama diperagakan oleh 6 penari dengan iringan music live. Khusus untuk kuda kepang (jaranan) disajikan dalam bentuk budaya karnival. Seperti diketahui kesenian jaranan adalah kesenian yang diangkat dari dongeng rakyat Kediri. Yakni merupakan pengejawentahan dari kisah Dyah Ayu Songgolangit putri kerajaan Kediri yang menginginkan suami lewat sayembara," ungkap Guntur.
Dalam penampilan puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ini sendiri personel yang dibawa Sanggar Guntur mewakili Jawa Timur terdiri dari 14 personel yakni 6 perempuan dan 8 laki-laki. Mereka akan berangkat ke Bandung dengan naik kereta api pada Minggu (19/4) besok dan kembali ke Kediri pada 25 April mendatang.