Wali Kota Eri Klaim Angka Kematian Pasien Covid-19 di Surabaya Menurun
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengklaim jumlah kematian akibat Covid-19 di kota itu telah menurun. Penurunan itu setidaknya terjadi dalam kurun empat hari terakhir.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengklaim jumlah kematian akibat Covid-19 di kota itu telah menurun. Penurunan itu setidaknya terjadi dalam kurun empat hari terakhir.
Berdasarkan data Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRT) terhitung sejak 22 sampai 25 Juli 2021 jumlah pemakaman secara prokes yakni 449 jenazah.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
"Rinciannya, tanggal 22 Juli jumlah kasus yakni 149 orang, kemudian turun pada tanggal 23 Juli 105 orang. Lalu, keesokan harinya angka kasus semakin menurun menjadi 97 kasus. Dan per kemarin, angka kasus sekitar 98 jenazah yang dimakamkan secara prokes. Jadi memang ada penurunan angka kematian yang dimakamkan secara prokes," ungkap Eri, Senin (26/7).
Dia menambahkan, warga yang dimakamkan dengan protokol kesehatan termasuk yang masih berstatus suspect maupun probable. "Ketika ada yang meninggal, baik itu suspect maupun probable, dimakamkan secara prokes," urainya.
Untuk menekan jumlah kematian, Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya terus melakukan berbagai upaya preventif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Langkah yang dilakukan di antaranya percepatan vaksinasi di berbagai kalangan agar tercipta herd immunity.
Tak hanya itu, Eri juga menegaskan, apabila ada warga yang terpapar maka diminta untuk mau melakukan isolasi mandiri di Rumah Sehat yang sudah disiapkan di tingkat kelurahan. Lagkah itu penting dilakukan agar tidak ada penularan kepada anggota keluarga lain maupun tetangga sekitar.
"Seperti di perkampungan, kalau ada yang sakit ya harus di tempat beda, biar keluarga tidak tertular . Itu yang harus diberi pengertian," papar dia.
Sementara itu, berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per 25 Juli 2021, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 dan dalam perawatan di Surabaya sebanyak 10.550, suspect 21, probable 12, konfirmasi sembuh 30.330, dan konfirmasi kematian 1.607.
Baca juga:
Tekan Kematian di Solo Raya & DIY, Pasien Berisiko Tinggi Diminta Diisolasi Terpusat
Keluarga Pengusaha Bantu Rp2 Triliun Bagi Warga Terdampak Pandemi di Sumsel
401 Pasien OTG di Solo Dipindahkan dari Rumah ke Tempat Isolasi Terpusat
Luhut: Varian Delta Tersebar Lebih Cepat di Wilayah Industri
Menko Muhadjir Minta Perusahaan Pinjamkan Dulu Tabung Oksigen untuk Pasien Covid-19
Epidemiolog Tegaskan Favipiravir Obat Keras, Khawatir Dijual Bebas Tanpa Resep