Wali Kota Pontianak tuding Malaysia lakukan pembiaran pasok narkoba
Sutarmidji menduga ada kesan pembiaran pihak Malaysia, sehingga dengan mudah narkoba dalam jumlah besar masuk ke Kalbar.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menduga ada kesan pembiaran oleh pihak Malaysia sehingga dengan mudah narkoba dalam jumlah besar masuk ke Kalimantan Barat.
"Katanya, di Malaysia peralatannya canggih, tetapi kenapa narkoba malah dalam jumlah besar bisa lolos melewati pintu resmi mereka," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa (7/6).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana cara agar seseorang terbebas dari kecanduan narkoba? Mari kita bantu orang sekitar agar berjuang melawan kecanduan melalui kata-kata poster tentang narkoba.
Sutarmidji menambahkan, harusnya kalau memang benar mereka (Malaysia) memiliki peralatan canggih, kenapa sudah beberapa kali pengiriman narkoba dalam jumlah besar bisa lolos dari pemeriksaan mereka.
"Bisa saja itu dilakukan secara politik untuk melemahkan Indonesia. Harusnya hal tersebut yang perlu dipertanyakan kepada pihak Malaysia," tandasnya.
Sutarmidji menduga, malah pihak Malaysia yang sengaja memasukkan narkoba dalam jumlah besar tersebut. "Kalau masuknya melalui jalan-jalan tikus (jalan tidak resmi) masih bisa dipahami. Tetapi masuknya barang haram itu malah melalui pintu resmi," kata Sutarmidji.
Sebelumnya, Liaison Officer (LO) Malaysian Police Konsulat Malaysia di Pontianak, ASP Muhammad Ibrahim mengatakan, perbatasan Sarawak-Kalimantan Barat rawan terhadap penyelundupan narkoba.
"Permasalahan penyelundupan narkoba melalui pintu perbatasan tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, khususnya di Kalbar, tetapi juga menjadi perhatian serius pemerintah Malaysia," bebernya.
Menurutnya, kedua negara masih kurang fasilitas yang canggih untuk mendeteksi narkoba, khususnya yang masuk melalui perbatasan.
"Kami selalu berkoordinasi dengan yang di Kuching, kalau ada tangkapan di Kalbar, terkait masih lolosnya narkoba dalam jumlah banyak agar ditangani secara serius. Sehingga narkoba bukan hanya menyerang Kalbar saja, tetapi di Kuching juga," kata dia.
Seperti diberitakan Antara, negara bagian Sarawak salah satu pintu masuk transit narkoba sebelum dikirim keluar, narkoba kebanyakan masuk melalui kapal laut, yang berasal dari sejumlah negara tetangga khususnya Asia Tenggara.
"Di Malaysia untuk kasus narkoba ditangani secara serius, hanya memiliki lima gram narkoba saja, ancaman hukumannya mati," tegasnya.
Baca juga:
Polisi gagalkan penyelundupan narkoba yang disimpan dalam anus
Pengedar asal Aceh simpan sabu dalam kaleng di rumah kontrakan
Edarkan sabu ke anak muda, bandar narkoba di Penjaringan dibekuk
Mat Juri dagang sabu, terima barter dengan celurit atau motor
Presiden Filipina ajak warga bunuh pengedar narkoba
Jadi pengedar, sopir travel di Malang diciduk bawa 203,18 gram sabu