Wali kota tak ingin imbas masalah pembakaran bendera mirip HTI dibawa ke Malang
"Saya percaya tokoh agama dan tokoh masyarkat di Kota Malang tidak menghendaki itu dibawa-bawa ke Bhumi Arema yang sudah kondusif," kata Sutiaji.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengimbau kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut agar tidak dibawa-bawa ke Malang. Karena aparat setempat telah mengambil tindakan sesuai dengan prosedur hukum.
"Semua sudah ada prosedurnya, sehingga diharapkan semua pihak bisa menahan diri. Tidak perlu ada gerakan massa. Kota Malang yang kondusif harus kita jaga bersama," kata Sutiaji, Jumat (26/10).
-
Acara apa yang diduga ditunggangi oleh organisasi terlarang HTI? Acara Metamorfoshow yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ramai menjadi perbincangan. Diduga, kegiatan itu ditunggangi organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa saja yang hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina'? Sejumlah tokoh agama hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Pastina' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat Sejumlah tokoh agama hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Pastina' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu 5 November 2023.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Siapa yang mendorong pemuda Indonesia untuk aktif dalam perjuangan kemerdekaan Palestina? CEO Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban, Dr. Ahed Abu Al-Atta, menyarankan agar mereka memviralkan kejahatan perang Israel agar dunia memperhatikannya. "Yang bisa dilakukan anak muda adalah berkampanye di media sosial dan aktif memberitakan dan menyebarkan kejahatan perang yang dilakukan oleh bangsa Israel,'' kata Atta.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Pernyataan tersebut dalam rangka merespons insiden di Garut saat peringatan Hari Santri, 22 Oktober lalu. Aparat sudah bergerak sesuai dengan kapasitasnya dan melakukan langkah sesuai kewenangannya.
"Jadi percayakan dan tidak perlu ditarik ke cakupan yang lebih luas. Saya percaya tokoh agama dan tokoh masyarkat di Kota Malang tidak menghendaki itu dibawa-bawa ke Bhumi Arema yang sudah kondusif," katanya.
Politisi Partai Demokrat ini juga menegaskan, siapapun yang bertindak mengarah pada provokasi dan sejenisnya, maka pihak keamanan yang akan bertindak.
Sutiaji juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan sosial media. Apalagi menyikapi unggahan-unggahan di grup sosial media bermunculan bahkan sebagian mengarah provokasi.
Nitizen diharapkan tidak mudah membagikan (share) dan komentar yang mengarah pada sikap membenturkan satu kelompok dengan kelompok lain. Semua harus saling menahan diri dan melihat dengan sikap yang jernih.
"Ini justru memperkeruh hal yang harusnya sudah ditangani," tegasnya
Sementara itu, tersebar di sejumlah media sosial tentang rencana 'Aksi Bela Kalimat Tauhid' yang digelar di Kota Malang, Jumat (26/10) usai Salat Magrib. Sutiaji pun menegaskan, agar masyarakat tidak merespons setiap ajakan kalau memang mengarah untuk membawa-bawa peristiwa Garut ke Bumi Arema.
Baca juga:
Kubu Prabowo heran Wiranto jadi juru bicara Banser usai pembakaran bendera di Garut
Habib Novel bantah jadi korlap Aksi Bela Tauhid di Kemenko Polhukam
Polisi amankan pembawa bendera mirip HTI yang Dibakar di Garut
Masyarakat diminta tak terjebak isu provokatif pembakaran bendera di Garut
Kecam pembakaran bendera di Garut, massa di Pekanbaru turun ke jalan