Wali Kota Tangerang tolak penutupan Pintu M1 Bandara
Jika ditutup, maka akan berimbas pada arus lalu lintas di belakang bandara.
Rencana penutupan Pintu M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara permanen oleh PT Angkasa Pura (AP) II mendapat sorotan tajam dari Pemerintah Kota Tangerang. Apalagi, jika perusahaan tersebut tidak menyiapkan rute alternatif sebagai akses terdekat memasuki kawasan bandara.
Hal itu dinyatakan langsung oleh Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dengan tegas menolak rencana tersebut. Apalagi, dengan ditutupnya jalur belakang bandara dapat berdampak luas terhadap arus lalu lintas di sekitarnya.
"Ditutup satu jalur saja masyarakat sudah banyak yang mengeluh, karena akses yang sulit dan macet yang menjadi-jadi. Kalau tidak ada jalur alternatif, yang kena dampaknya kita. Jadi kita tolak keras sampai memang benar-benar ada alternatifnya dan tidak menjadi masalah baru," kata Arief di Tangerang, Jumat (4/4).
Arief mengatakan, bila ingin menutup akses gerbang M1 di dua sisi, baik masuk dan keluar di jalur yang bisa digunakan ke dalam Bandara Soekarno Hatta dan Kabupaten Tangerang, AP II wajib menyiapkan jalur alternatif.
Jalur alternatif yang dimaksudkan, lanjut Arief, di antaranya adalah dengan membuka akses Jalan Pembangunan III, Jalan karantina dan menggeser Jembatan Puskesmas Benda. Seluruhnya harus disiapkan AP II dalam pembangunannya.
"Kami juga minta agar pihak bandara untuk intens melakukan koordinasi dengan pemerintah kota," tegasnya.
Selain itu, Arief juga mengancam tidak akan membantu pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), dalam pembebasan lahan apabila pihak PT AP II tidak memberikan akses alternatif seperti yang diinginkan Pemkot Tangerang.
"Kalau akses tidak disiapkan, kami tidak akan membantu dalam hal pembebasan lahan yang akan digunakan KAI di wilayah Kota Tangerang," ancamnya.
Sebelumnya, PT AP II, selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang mengumumkan akan menutup permanen pintu M1 pada bulan Mei 2014. Berdasarkan informasi, penutupan ini dilakukan karena pihak Kereta Api Indonesia (KAI) akan memasang bantalan rel jalur kereta api bandara.
Sebenarnya PT AP II telah membangun jalur perimeter utara dan selatan sebagai jalan alternatif kendaraan untuk masuk dan keluar bandara. Namun, saat uji coba penutupan M1 dan pengalihan arus lalu lintas melalui jalur perimeter, ternyata menyebabkan kemacetan di sejumlah titik jalan Kota Tangerang.
Karena hal itu, Wali Kota Tangerang dengan paksa menutup salah satu jalur perimeter, sehingga uji coba pengalihan arus pun dihentikan. General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya tentu akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah di sekitar bandara.
"Kemarin itu kan karena ditanya progres kereta bandara sama wartawan. Itu lah progresnya, kalau koordinasi tentu kita akan berkoordinasi. Pihak bandara tidak akan mungkin berdiri sendiri tanpa support dari pemerintah daerah," tuntasnya.