Wamen PPA Bebaskan Metode Pembelajaran Guru PAUD: Yang Penting Pancasila dan Akhlak
Di kurikulum Merdeka untuk Paud ini guru dibebaskan untuk mengambil metode sendirinya dalam mengajar.
Wakil Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak (Wamen PPA), Veronca Tan mendorong agar guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) agar bisa lebih kreatif dalam mendidik anak di Kurikulum Merdeka (PAUD). Di kurikulum Merdeka untuk Paud ini guru dibebaskan untuk mengambil metode sendirinya dalam mengajar.
"Kurikulum merdeka ini kurikulum 2 arah ya, jadi bukan kurikulum yang top down lagi, si ibu-ibu guru boleh punya ide-ide kreatif tapi yang paling penting pancasila, yang paling penting akhlak, paling penting nilai-nilai itu semua masuk di dalam value nilai kurikulum ini juga," ucap Veronica usai acara pelatihan implementasi kurikulum merdeka bagi peningkatana kompetensi guru Paud di Gedung PKK Melati Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
- Putu Supadma Usul Konsep Ki Hajar Dewantara Diterapkan di Sistem Pendidikan Indonesia, Ini Alasannya
- Tak Cuma Teori, Siswa 1 Kelas SMA ini Langsung Kongkret Tunjukkan Jiwa Pancasila, Wajib Dicontoh Para Pejabat!
- Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
- Resmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023
Di kurikulum ini, Veronica mengatakan guru Paud diharapkan dapat memunculkan inovasi-inovasi seperti memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekelilingnya lalu kemudian di daur ulang. Seperti mengambil tema pembelajaran tentang perkebunan.
"Mau tema apa di create dengan bahan-bahan lingkungan yang ada sehingga tercapai kata-kata, bahasa, matematik, sosial atau apapun yang mereka capai tetep sama tapi dengan inovas," jelasnya.
Maka dari itu guru-guru Paud diharapakan mendapatkan pelatihan-pelatihan yang mampu mebawa mereka out of the box. Alhasil untuk bisa mewujudkan hal tersebut dibutuhkan guru akal dan berbudi pekerti.
"Inilah sebuah gerakan yang harus kita lakukan. karena kita butuh SDM-SDM yang kuat, kita butuh guru-guru yang dipenuhi akal budi dan hati. Jadi akal budi ini kita bilang inovasi, ya kira-kira ide apa yang bisa diberikan supaya anak kita pintar, hal-hal yang kognitif yang diberikan supaya anak-anak kita nalarnya berjalan," ungkap Veronica
"Tapi tidak lupa hal yang kedua, yang dilajukan oleh Kemendikbud, buat lah anak-anak ini kurikulum yang Pancasila, kurikulum yang bhineka tunggal ika, kurikulum kebersamaan, kurikulum persatuan," tuturnya.