Wanti tetap bahagia meski tinggal di rumah sederhana
Hiburan buat Wanti hanya sebuah radio tua. Rumahnya pun bocor di sana-sini. Dia hanya minta perhatian pemerintah.
Dewanti Rustini Putri atau kerap disapa Wanti bukan berasal dari keluarga berada. Dia bahkan hidup di gubuk sederhana.
Tak ada pemandangan mencolok sedikit pun di rumahnya. Hiburan satu-satunya hanyalah sebuah radio butut. Suaranya pun timbul tenggelam. Televisi saja tidak nampak di dalam rumah berdiri di atas lahan seluas 50 meter persegi itu.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang ditemukan di samping makam wanita tersebut? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang "secara simbolis laki-laki", menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Apa saja tempat wisata yang Instagramable di Bandung? Dalam beberapa waktu terakhir tempat wisata Bandung pun semakin berkembang. Bahkan, kini semakin banyak tempat wisata baru yang unik dan sangat Instagramable.
Rumah Wanti berada di Desa Mekarsari, Kampung Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Jauh dari hingar bingar kota. Lokasinya berada di kaki Gunung Tilu.
Pantauan merdeka.com saat menyambangi kediamannya, Jumat (20/3) siang, rumah Wanti hanya disekat bilik reot. Gubuk tua tersebut sudah berdiri 42 tahun lalu. Neneknya tinggal di kamar belakang. Sedangkan kamar Wanti bersebelahan dengan dapur. Wanti biasa tidur beralas kasur tipis di kamar berukuran 1,5 x 1 meter itu. Kondisinya jauh dari layak.
Beberapa rumahnya ada yang bolong. Bilik sudah rapuh dan bolong ditutupi koran. Sementara kamar ayah Wanti, Iwan, juga tak jauh berbeda. Atap langit-langitnya berlubang. "Kalau hujan ya bocor," kata nenek Wanti, Omih (85 tahun).
Iwan berharap ada bantuan dari pemerintah setempat buat memperbaiki rumahnya. Selama ini dia mengaku pemerintah seolah abai bagi warga miskin seperti dia. Sebab dia juga tidak memiliki pekerjaan tetap, dan hanya mengandalkan pemberian dari kakaknya Rp 500 ribu saban bulan.
"Ya cukup apa? Makan saja dipas-pasin. Makan kadang pakai nasi dan garam saja," kata Iwan.
Wanti yang juga sering ikut kegiatan qasidah belum tentu dibayar saban pentas. "Ya intinya harus disyukuri, semoga Pak Bupati mau bantu kami," ujar Wanti sambil tersenyum.
Baca juga:
Makan nasi dicampur garam, Dewanti berharap bisa kuliah
Potret ketulusan Dewanti, gadis manis hidupi keluarga dengan kasidah
Rawat bapak dan nenek serba kekurangan, gadis manis ini tetap tegar
Gadis manis di Bandung ini, hidupi nenek & ayahnya dengan kasidahan