Wapres: Indonesia Masih Sering Diuji Kelompok SARA yang Mengoyak Kemajemukan
Maka dari itu, kata Ma'ruf, pendidikan politik masyarakat salah satunya diarahkan untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan demi menjaga keutuhan NKRI.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan, Indonesia masih sering diuji dengan kelompok yang memprovokasi suku, agama, ras dan golongan. Hal ini pun menjadi ancaman terhadap ketahanan nasional.
"Patut disadari pula bahwa ancaman terhadap ketahanan nasional, Indonesia masih sering diuji dengan kerap terjadinya sikap sekelompok masyarakat yang meletakkan simbol suku kedaerahan, keagamaan, atau golongan secara berlebihan, sehingga mengoyak kemajemukan di Indonesia," ujar Ma’ruf dalam acara kuliah umum Lemhanas RI di Jakarta, Selasa (7/6).
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Apa yang dibahas Wapres Maruf Amin dengan Siwon Choi? Wapres mengungkapkan aktor Korea Selatan dan juga member Super Junior ini menyatakan bahwa rasa saling percaya dan pemahaman dalam hubungan antar masyarakat merupakan landasan bisnis dan investasi Internasional.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
Ma'ruf mengungkapkan, di masa lalu Indonesia memiliki pengalaman di mana ujian terhadap ketahanan nasional menyebabkan ketidakstabilan yang melemahkan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan. Hal tersebut antara lain dipicu oleh kurang memadainya pendidikan politik masyarakat.
"Pendidikan politik dimaksudkan sebagai proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Maka dari itu, kata Ma'ruf, pendidikan politik masyarakat salah satunya diarahkan untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan demi menjaga keutuhan NKRI.
"Persatuan dalam kebhinekaan adalah aset terbesar bangsa dalam mewujudkan cita-cita," pungkasnya.
(mdk/ray)