Wapres JK Minta Masjid Tidak Digunakan Untuk Perdebatan Politik Jemaah
Dia menjelaskan, masjid seharusnya untuk tempat ibadah dan memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya. Salah satunya yaitu mendorong masyarakat untuk berdagang di masjid.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar buka puasa bersama para Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid dan Pemuka Agama Islam di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (20/5). Dalam sambutannya, dia berharap, jelang aksi 22 Mei dan rekapitulasi suara Pemilu, masjid tidak digunakan untuk pertentangan politik para jemaah.
"Harapan masjid bagaimana menjaga keamanan, akhir-akhir ini isu-isu dalam dua hari ini tampaknya dan saya harapkan masjid tidak dimanfaatkan untuk mempertentangkan menjadi dampak pertentangan politik antara jemaahnya. Tapi kita tentu menyampaikan masjid untuk ibadah dan kemakmuran bangsa," katanya, Senin (20/5).
Dia menjelaskan, masjid seharusnya untuk tempat ibadah dan memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya. Salah satunya yaitu mendorong masyarakat untuk berdagang di masjid.
"Seperti kita ketahui justru di Indonesia ini dalam sejarahnya, gerakan perjuangan Islam ini yang pertama itu gerakan ekonomi. Serikat Islam, jadi lebih ke mulai Serikat Dagang Islam. Jadi semuanya pengembangan ekonomi basis masjid itu juga sejak dulu kita. Karena itu maka serikat dagang," jelas senior politisi Golkar itu.
Untuk itu, JK meminta, masjid dikembalikan fungsinya. Yaitu untuk memajukan keamanan negeri ini. Serta masjid bisa dimanfaatkan ramah anak.
"Tapi kita tentu menyampaikan masjid untuk ibadah dan kemakmuran bangsa," tutupnya.
Baca juga:
Jelang Aksi 22 Mei, Aktivis 98 Siap Amankan KPU
Permadi Usai Diperiksa Polisi: Saya Sedang Stroke, Bagaimana Ikut Demo
Diduga Bawa Molotov, 54 Peserta Aksi 22 Mei asal Pamekasan Diamankan
Serikat Buruh NU Tolak Aksi 22 Mei
PDIP: Penghasut dengan Narasi Curang Adalah Mengingkari Rakyat
Menhub Budi Setuju Pilot Pengajak Aksi 22 Mei Ditindak Kepolisian
Jelang Aksi 22 Mei, Polisi Lakukan Pemeriksaan di Stasiun dan Terminal Solo