Wapres JK Sebut Masjid Sebagai Penangkal Ideologi Komunis
Sebab itu, kata JK, salah satu cara untuk menangkal paham komunis saat itu. Tidaknya dengan ideologi, keagamaan serta nasionalisme. Masjid, dia mengungkapkan, juga bentuk untuk menangkal penyebaran paham ideologi yang salah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Musyawarah Besar ke-7 Dewan Pengurus Pusat Pondok Pesantren (Ponpes) Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahidah (IMMIM) Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea, Makassar.
Dalam sambutannya JK yang juga sebagai Ketua Dewan Penasihat IMMIM menceritakan awal mula dibentuknya organisasi tesebut karena untuk menangkal adanya paham komunis yang menggerogoti Indonesia.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
Sebab itu, kata JK, salah satu cara untuk menangkal paham komunis saat itu. Tidaknya dengan ideologi, keagamaan serta nasionalisme. Masjid, dia mengungkapkan, juga bentuk untuk menangkal penyebaran paham ideologi yang salah.
"Salah satu alasan mendirikan IMMIM itu disamping apa yang disampaikan itu, karena paham komunis dan yang paling banyak menggerogoti, khususnya di Jawa. Ideologi, keagamaan dan nasionalisme salah satu iyalah pertahanannya masjid, karena masjid perlu pertahanan," katanya, Sabtu (19/1).
Sebab itu, dalam membuat suatu pertahanan perlu ide, dasar dan tahap awal. Tidak hanya di Makassar saja, di luar daerah pun, dia menambahkan, banyak yang ingin meminta untuk mendirikan organisasi tersebut.
"Itu untuk memberikan kesempatan yang lebih luas. Hal-hal tersebutlah jadikan dasar, jadi pertahanan disamping ibadah juga untuk membatasi penyebaran ideologi yang tentu bisa membahayakan pada saat itu," ujarnya.
Karena itu, JK meminta tidak hanya IMMIM, DMI serta organisasi masjid lainnya agar memberikan kontribusi yang baik. Salah satunya yaitu masjid tidak hanya jadi berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi dapat memajukan keduniaan.
"Karena kita harus baik di dunia dan akhirat. Saya di DMI mempunyai suatu paham bahwa kita harus memakmurkan masjid, dan mesjid harus memakmurkan masyarakat jamaahnya, tanpa itu mesjid akan pincang karena hanya masyarakat yang makmur dapat juga memajukan mesjid," tutupnya.
Baca juga:
Buya Syafii Sebut Razia Buku Sebagai Bentuk Pembodohan
Mengunjungi Suramnya Ladang Pembantaian Rezim Komunis di Kamboja
TNI AD Sita Ratusan Buku Bertema Komunis di Pare, Tulisan Soe Hok Gie Ikut Diamankan
Komnas HAM Beri Dukungan Untuk Budi Pego
Bos Alibaba Jack Ma Akui Gabung Partai Komunis China
Jokowi di HUT TNI: Berantas PKI agar lenyap dari Indonesia selamanya