Wapres Ma'ruf Amin Ajak Umat Kembali ke Pola Pikir Rasulullah Pasca-pandemi Covid-19
Ma'ruf mencatat, dengan penerapan cara berpikir yang diajarkan Rasulullah, peradaban Islam pernah mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu lahir berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi dasar peradaban modern saat ini.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan cara membangun kembali peradaban Islam pasca-pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19). Menurutnya, umat Islam harus kembali kepada cara berpikir yang benar sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW.
"Jika ingin membangun peradaban Islam terutama setelah pandemi Covid-19, menurut saya langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan adalah mengkonstruksi ulang cara berpikir yang benar sesuai yang diajarkan Rasulullah kepada para sahabatnya yang kemudian dirumuskan oleh para ulama di era tabi'in (murid Sahabat Nabi yang tidak hidup di masa Nabi Muhammad) dan tabi'ut tabi'in (pengikut tabi'in)," kata Ma'ruf pada acara 'Membangun Peradaban Islam Pasca Pandemi Covid-19', Minggu (10/5).
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Apa yang dibahas Wapres Maruf Amin dengan Siwon Choi? Wapres mengungkapkan aktor Korea Selatan dan juga member Super Junior ini menyatakan bahwa rasa saling percaya dan pemahaman dalam hubungan antar masyarakat merupakan landasan bisnis dan investasi Internasional.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
Ma'ruf mencatat, dengan penerapan cara berpikir yang diajarkan Rasulullah, peradaban Islam pernah mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu lahir berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi dasar peradaban modern saat ini.
"Di saat peradaban Islam menjadi supremasi peradaban dunia, lahir berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi dasar peradaban modern saat ini. Seperti ilmu kedokteran, fisika, aljabar, astronomi, dan sebagainya. Namun akhirnya sunnatullah (ketetapan Allah) berlaku, peradaban Islam menurun dan kemudian peradaban Barat menggantikannya sampai dengan saat ini," papar Wapres.
Kemudian, lanjutnya, muncul pertanyaan cara berpikir seperti apa yang bisa menjadi sumber terbentuknya peradaban Islam sebagaimana yang terjadi di era keemasan Islam.
Ma'ruf pun menjawab bahwa cara berpikir wasathi (jalan tengah) yang mampu menjadikan Islam mencapai masa kejayaannya. "Yaitu cara berpikir yang moderat, dinamis, tetap dalam koridor manhaj (aturan yang jelas dalam agama) dan tidak ekstrem," terang petinggi MUI itu.
Menurut Ma'ruf, hal tersebut merupakan cara berpikir yang lurus, jalan yang tidak melenceng ke kanan ataupun ke kiri. Sebagaimana hal tersebut dilafalkan ketika seorang muslim beribadah salat. Yakni ihdinas shiraathal mustaqiim atau tunjukkanlah kami jalan yang lurus.
"Artinya tunjukkanlah itu bisa berarti supaya kita ditetapkan tidak bergeser, di jalan yang lurus, jalan yang tengah, bukan yang melenceng ke kanan maupun ke kiri," ujarnya.
Lebih jauh, Ma'ruf menjelaskan bahwa melenceng ke kanan merupakan cara berpikir yang berlebihan dalam beragama tanpa dibarengi dengan ilmu (ifrathi). terutama ilmu tentang metode pemahaman nash sebagaimana diajarkan Rasulullah. Sehingga terkungkung dengan pemahaman tekstual saja terutama dalam memahami nash atau dalil yang mempunyai makna jelas.
Sementara melenceng ke kiri, karena Ma'ruf, yaitu pemikiran yang lebih cenderung materialistis-sekuler dan mengabaikan prinsip keagamaan.
Oleh karena itu, dia menegaskan, bahwa untuk membangun kembali peradaban Islam adalah dengan cara mengembalikan cara berpikir wasathi, cara berpikir yang lurus dengan ciri mengamalkan manhaj yang diwarisi ulama terdahulu dan mengakomodasi manhaj baru yang lebih baik.
"Cara berfikir wasathi dapat menjadi pijakan kuat kita untuk membangun kembali peradaban Islam yang kuat supaya kita kembali menjadi apa yang disebut oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an. Kalian adalah umat terbaik yang lahir bagi umat manusia yng akan menjadi contoh, menjadi saksi bagi seluruh manusia," pungkas Ma'ruf.
Baca juga:
Masuki Nuzulul Quran, Wapres Ma'ruf Ajak Umat Bermunajat Lawan Covid-19
Wapres Ma'ruf: Fiqih Islam Bisa Jadi Acuan Beri Pencerahan Hadapi Pandemi
Stafsus Ungkap Tugas Wapres Ma'ruf Selama Pandemi Covid-19: Menata Kehidupan Beragama
Corona saat Ramadan, Wapres Ajak Umat Islam Perbanyak Istighfar dan Baca Alquran
Ma'ruf Tegaskan Mudik Berpotensi Membawa Virus Corona ke Daerah