Wapres Ma'ruf Amin Dorong Pengembangan Riset Industri Halal
Salah satu sektor riset yang dapat dijadikan sebagai langkah strategis dalam pengembangan industri halal di dalam negeri ialah penelitian sains tentang bahan dan material halal. Sehingga Indonesia dapat mengurangi impor bahan non-halal untuk industri dalam negeri.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pengembangan riset tentang penyelenggaraan industri halal. Tujuannya agar dapat menjadi dasar kuat bagi Indonesia untuk memiliki produk-produk halal dalam negeri yang berdaya saing tinggi.
"Keberhasilan industri produk halal di Indonesia sangat tergantung pada kemampuan dalam mengembangkan produk-produk bermanfaat, diminati pasar dan bernilai komersial tinggi," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (14/11).
-
Sertifikat halal itu apa sih? Sertifikat halal merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan berdasarkan fatwa halal tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
-
Apa saja manfaat sertifikat halal? Sertifikat halal memiliki beberapa fungsi penting, terutama dalam konteks konsumen Muslim dan industri makanan serta produk lainnya.
-
Siapa yang mengeluarkan sertifikat halal? Sertifikat halal merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan berdasarkan fatwa halal tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
-
Gimana cara mendapatkan sertifikat halal? Secara umum, ada dua cara yang bisa ditempuh untuk memperoleh sertifikasi halal, yaitu, self declare dan metode reguler.
-
Siapa yang berwenang mengeluarkan sertifikat halal? Sertifikat ini memberikan jaminan bahwa suatu produk telah memenuhi standar kehalalan yang ditetapkan oleh otoritas terkait, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Tanpa riset yang kuat, kita sulit untuk bersaing; apalagi mampu menguasai pasar halal dunia," tambah Ma'ruf.
Salah satu sektor riset yang dapat dijadikan sebagai langkah strategis dalam pengembangan industri halal di dalam negeri ialah penelitian sains tentang bahan dan material halal. Sehingga Indonesia dapat mengurangi impor bahan non-halal untuk industri dalam negeri.
"Salah satu langkah strategis tersebut adalah memperkuat riset bahan dan material halal untuk industri serta melaksanakan substitusi atas bahan non-halal material industri impor, dengan bahan material halal industri dari dalam negeri," ungkapnya.
Penelitian sains tersebut, Ma'ruf menambahkan, harus mengutamakan pada penyediaan material pengganti atau substitusi terhadap bahan non-halal. Di mana selama ini menjadi ketergantungan industri kosmetik, obat-obatan, vitamin kesehatan, makanan dan minuman di Indonesia.
"Penelitian yang ada sebaiknya tidak hanya berfokus pada pendeteksian material non-halal sebagai penunjang proses sertifikasi, namun juga berfokus pada mencari material pengganti dari material non-halal yang saat ini banyak menjadikan ketergantungan industri," jelasnya.
Potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia harus dapat digali lagi dengan penelitian-penelitian sains, sehingga menghasilkan material halal dan bahan substitusi untuk industri halal di dalam negeri, tukasnya.
"Oleh karena itu, saya sangat mendorong agar penelitian untuk menghasilkan ingredients industri yang halal perlu didukung lebih lanjut. Saya mengimbau kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Ristek untuk dapat mendukung Universitas Gajah Mada dalam mewujudkan upaya ini," ujarnya.
Ma'ruf juga berpesan agar riset halal berjalan secara berkesinambungan dengan penelitian lainnya, serta memperluas jaringan riset di tingkat dunia untuk menghasilkan inovasi baru dalam pengembangan industri halal.
"Para peneliti halal science Indonesia harus mampu menjalin kerja sama dengan jaringan riset halal dunia. Peneliti Indonesia juga harus tampil dan memberikan peran signifikan dalam inovasi industri halal global," tutupnya.
(mdk/fik)