Wapres Ma'ruf Ikut Kehilangan Atas Wafatnya Pimpiman Hamas: Ganggu Upaya Perdamaian
Ma'ruf menyebut bahwa aksi ini dapat memicu adanya konflik lanjutan.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya Pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh, akibat serangan udara yang terjadi di Tehran, Iran (31/07).
"Saya menyampaikan turut berbela sungkawa atas wafatnya Ismail Haniyeh pemimpin tertinggi Hamas, pejuang kemerdekaan," kata Ma’ruf dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (01/08).
- Wapres Ma'ruf Berkesan di HUT ke-79 RI: Upacara Pamitan untuk yang Terakhir Kali
- Wapres Ma'ruf: Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman Memalukan, Mencoreng Nama Baik Kita!
- Wapres Ma'ruf Amin Jelang Purnatugas: Saya dan Pak Jokowi Berakhir Husnul Khatimah
- Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak
Menurut Ma'ruf, Ismail Haniyeh adalah sosok yang teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya atas penjajahan yang selama ini dirasakan rakyat Palestina.
"Saya melihatnya sebagai pejuang kemerdekaan yang berjuang untuk Kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. Dan tentu kita juga (merasa) kehilangan seorang pejuang kemerdekaan," tuturnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf menyebut bahwa aksi ini dapat memicu adanya konflik lanjutan yang berpotensi mengacaukan upaya damai antara Palestina-Israel.
"Saya mengkhawatirkan kejadian ini dapat menyulut ketegangan kemudian juga mengganggu upaya pedamaian. Pembunuhan ini bisa-bisa mengakibatkan rencana perundingan itu mentah kembali," ujarnya.
Ma’ruf berharap serangan di tengah upaya perundingan ini tidak memicu ketegangan lebih besar di Timur Tengah, sehingga perdamaian dapat segera terwujud.
"Kita mengharapkan (kedua) pihak berusaha mencegah agar tidak terjadinya konflik lebih besar lagi, supaya perdamaian terus diusahakan," tegasnya.