Wapres Ma'ruf: Santri Harus Menjaga Persatuan di Tahun Politik
Menurut Ma'ruf, santri harus menjaga agar tidak ada isu politik yang memecah-belah. Di sisi lain, dia mengharapkan kalangan partai politik untuk menjaga dan menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa menimbulkan permusuhan.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan, santri harus ikut berperan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun politik sekarang ini.
"Santri harus berperan menjaga agar perbedaan aspirasi politik tidak menimbulkan konflik di masyarakat. Fanatisme kelompok, fanatisme capres, jangan sampai menganggap yang tidak sesuai aspirasi dianggap musuh," katanya usai meluncurkan Beasiswa Santri Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) 2022 di Istana Wapres, Jakarta, Sabtu (22/10).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Siapa yang menunjuk Wapres Ma'ruf sebagai Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
Menurutnya, santri harus menjaga agar tidak ada isu politik yang memecah-belah. Di sisi lain, dia mengharapkan kalangan partai politik untuk menjaga dan menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa menimbulkan permusuhan.
"Karena di bawah bisa lebih parah, bisa lebih tajam permusuhannya. Ini harus kita jaga. Santri sesuai tugasnya harus mengawal negara ini supaya tetap aman, masyarakat tidak bermusuhan, semua tetap bersaudara," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak para santri dan masyarakat Indonesia untuk terus mendoakan para pahlawan bangsa. Termasuk kiai dan ulama yang telah syahid dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kemaslahatan negeri ini.
"Melalui momen Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2022 ini, mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama," katanya dalam upacara Hari Santri di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (22/10).
Dia selaku inspektur Upacara Peringatan Hari Santri menambahkan, agar para santri juga menjaga martabat kemanusiaan.
"Doakan bangsa dan ulama, jaga martabat kemanusiaan. Semoga arwah para pahlawan bangsa ditempatkan yang terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Amin," ujarnya.
Dalam peringatan Hari Santri 2022 ini mengangkat tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan". Tema ini memberi pesan bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.
Ketika Indonesia memanggil, Yaqut menyampaikan, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
Dulu, dia menceritakan, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga berperang melawan penjajah. Pada masa ketika Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai negara merdeka, santri juga tidak absen.
Disebutkan, KH. Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan.
Pascakemerdekaan Indonesia, santri juga terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan, selain juga agama.
"Catatan sejarah ini menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Sehingga mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat," kata Gus Men, demikian ia biasa disapa.
Kendati demikian, Yaqur mengingatkan agar para santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama dan selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya.
(mdk/fik)