Wapres Ma'ruf Sebut Program Pemerintah Berbasis Pesantren Percepat PEN
Pemerintah juga mendukung penguatan pondok pesantren melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.
Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, mengklaim program-program Pemerintah terkait ekonomi kerakyatan yang berbasis pesantren bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal itu disampaikan Ma'ruf di sela peringatan Hari Santri Nasional.
"Program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan bisa mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Wapres di Istana Negara, Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (22/10).
-
Kapan Hari Perawat Nasional diperingati? Hari Perawat Nasional diperingati setiap tanggal 17 Maret.
-
Kapan Hari Peduli Sampah Nasional diperingati? Setiap tahun, jutaan ton sampah dihasilkan oleh penduduk Indonesia, baik dari rumah tangga, industri, maupun sektor lainnya. Namun, hanya sebagian kecil dari sampah tersebut yang dikelola dengan baik dan benar.
-
Apa tujuan dirayakannya Hari Santri Nasional? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa tujuan utama di peringatinya Hari Santri Nasional? Hari Santri Nasional digelar dalam rangka memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Kenapa Hari Perumahan Nasional dirayakan? Hapernas ini menjadi kegiatan untuk memperingati amanat Muhammad Hatta, dalam pidatonya pada Kongres Perumahan Rakyat Sehat Tahun 1950.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
Pesantren juga diharapkan dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan. Seperti melalui Bank Wakaf Mikro (BWM), Baitul Maal wa Tamwil (BMT) serta lembaga keuangan mikro syariah (LKMS).
"Itu sebagai pendukung upaya pesantren mengembangkan usaha di bidang perdagangan, perikanan, pariwisata dan pertanian sayur dan buah, yang hasilnya ada yang sudah diekspor," katanya.
Pemerintah juga mendukung penguatan pondok pesantren melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.
"Ini merupakan kado istimewa bagi para santri pada peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021 ini, yang juga sangat kami apresiasi," katanya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah telah menyiapkan berbagai skema antara lain melalui Koperasi Mekar, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BWM, agar para santri mampu berkontribusi pada kemajuan ekonomi masyarakat.
"Saya harap para santri dapat memanfaatkan berbagai program pembiayaan ini dengan baik sehingga pesantren dan santri dapat berperan dalam ekonomi umat," kata dia.
Jokowi menekankan pentingnya transformasi digital di masyarakat agar ekonomi syariah Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
"Kita harus terus mendorong usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah kita untuk mendigital, masuk ke perdagangan berbasis elektronik, dan bisa masuk jejaring pasokan nasional maupun global," ujar dia.
Dalam peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021 itu, pemerintah juga meluncurkan logo baru Masyarakat Ekonomi Syariah sebagai semangat baru dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta memperkuat perekonomian nasional.
Turut hadir dalam acara di Istana Negara Jakareta tersebut ialah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Agama, Yaqut C Qoumas, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Perdagangan, Muhamad Lutfi dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Baca juga:
Peringati Hari Santri, Ganjar dan Seluruh Pegawai Pemprov Jateng Ngantor Sarungan
Ketua DPR: Santri Harus jadi Pelopor Penanggulangan Covid-19
Wapres Maruf Amin: Tahun Ini Momentum Kebangkitan Pesantren dan Keuangan Syariah
Hari Santri Nasional, Deretan Seleb Ini Ternyata Pernah Belajar Agama di Pesantren
Menag Yaqut: Tidak Ada Radikalisme di Pesantren