Peringatan Hari Perumahan Nasional 25 Agustus, Berikut Sejarahnya
Hapernas ini menjadi kegiatan untuk memperingati amanat Muhammad Hatta, dalam pidatonya pada Kongres Perumahan Rakyat Sehat Tahun 1950.
Hapernas ini menjadi kegiatan untuk memperingati amanat Muhammad Hatta, dalam pidatonya pada Kongres Perumahan Rakyat Sehat Tahun 1950.
Peringatan Hari Perumahan Nasional 25 Agustus, Berikut Sejarahnya
Setiap tanggal 25 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas).
Pada 2023 ini, Hapernas mengusung tema Melanjutkan Kolaborasi Wujudkan Hunian Layak, Berkelanjutan, dan Terjangkau untuk Semua.
Hapernas ini menjadi kegiatan untuk memperingati amanat Muhammad Hatta, dalam pidatonya pada Kongres Perumahan Rakyat Sehat Tahun 1950.
Dalam pidato tersebut, Bung Hatta mengungkapkan bahwa cita-cita perumahan rakyat bisa dicapai, jika pemerintah Indonesia bersungguh-sungguh dalam mengusahakan program pembangunan.
-
Kapan Hari Museum Nasional dirayakan? Tidak jarang kita mendengar istilah 'museum' yang sering diasosiasikan dengan tempat-tempat yang anggun dan elegan, penuh dengan artefak-artefak bersejarah yang menampilkan gambaran tentang masa lampau. Namun, di balik estetikanya yang indah, museum juga merupakan lembaga yang sangat penting dalam melestarikan warisan budaya bangsa.Oleh karena itu, setiap tanggal 12 Oktober, Indonesia merayakan Hari Museum Nasional sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap kontribusi besar yang diberikan oleh lembaga-lembaga museum dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya kita.
-
Kapan Hari Bhakti Pemasyarakatan dirayakan? Hari Bhakti Pemasyarakatan diperingati setiap tanggal 27 April di Indonesia.
-
Kenapa Hari Pahlawan penting untuk Sumatera Selatan? Menurut Bahtiar, hari ini adalah momentum sangat penting untuk mengenang para pejuang bangsa, karena pahlawan itulah yang mewariskan nikmat Kemerdekaan hingga hari ini.
-
Kenapa Hari Museum Nasional dirayakan? Proses penyelamatan dan mengembangkan museum di Indonesia dimulai dengan Musyawarah Museum Se-Indonesia (MMI) yang pertama kali digelar pada tanggal 12–14 Oktober 1962 di Yogyakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh 40 orang yang terdiri dari para pemimpin, tokoh-tokoh museum, pemerhati, dan pecinta museum. Salah satu tokoh penting yang hadir dalam pertemuan ini adalah Drs. Moh. Amir Sutaarga, yang dikenal sebagai 'Bapak Permuseuman Indonesia' karena jasanya dalam pengembangan sistem museum di Indonesia.
-
Kapan Hari Menara Suar dirayakan? Setiap tahun pada tanggal 22 September, Indonesia memperingati Hari Menara Suar, sebuah momen penting untuk menghargai dan mengingat salah satu alat navigasi maritim yang paling vital dalam sejarah pelayaran.
-
Mengapa Hari Menara Suar dirayakan? Peringatan ini dimulai pada tahun 2015 dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan fungsi menara suar sebagai alat bantu navigasi yang vital.
Sebagaimana kita tahu, perumahan merupakan sebuah lingkungan yang terdiri dari kumpulan unit-unit rumah tinggal di mana dimungkinkan terjadinya interaksi sosial di antara penguhuninya.
Berikut sejarah singkat Hari Perumahan Nasional yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Pengertian Perumahan
Sebelum mengetahui sejarah Peringatan Hari Perumahan Nasional, penting juga mengetahui pengertian perumahan. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Perumahan merupakan salah satu bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan yang erat dengan masyarakatnya.
Perumahan juga bisa diartikan sebagai suatu cerminan dari diri pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya serta dapat juga mencerminkan taraf hidup.
Selain itu, perumahan acap dikaitkan dengan pembangunan sejumlah rumah oleh berbagai instansi baik pemerintah atau swasta dengan desain unit-unit rumah yang sama atau hampir sama.
Jumlah rumah dan kelompok permuahan ini tidak tertentu, bisa terdiri dari dua atau tiga rumah atau bisa juga sampai ratusan rumah.
Sejarah Singkat Peringatan Hari Perumahan Nasional
Hari Perumahan Nasional (Hapernas) diperingati sejak Kongres Perumahan Rakyat Sehat yang dibuka oleh Muhammad Hatta pada 25-30 Agustus 1950.
Pada konggres itu, Muhammada Hatta menyampaikan cita-cita untuk terselenggaranya kebutuhan perumahan rakyat bukan hal mustahil jika kita mau sungguh-sungguh dan bekerja keras.
Pada tanggal 6 Agustus 2008, diterbitkan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 46/KPTS/2008 tentang Hari Perumahan Nasional yang menyatakan bahwa tanggal 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional.
Tujuan Peringatan Hari Perumahan sendiri adalah untuk mengingatkan kita semua sebagai stakeholder perumahan bahwa rumah memiliki fungsi yang cukup penting karena menjadi cikal bakal peradaban dan jati diri bangsa. Maka dari itu, Hari Perumahan Nasional diperingati setiap tahunnya.
Aspek-Aspek Perencanaan Perumahan
Setelah mengetahui sejarah Hari Perumahan Nasional, penting juga mengetahui aspek-aspek perencanaan perumahan. Untuk membuat perumahan, harus mempertimbangkan aspek-aspek perencanaan perumahan secara matang. Berikut beberapa aspek perencanaan yang perlu diperhatikan, antara lain:
• Lingkungan
Hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan perumahan adalah manajemen lingkungan. Pasalnya, lingkungan perumahan merupakan aspel yang menentukan dan keberadaannya tidak dapat diabaikan. Hal tersebut dapat terjadi karena baik buruknya kondisi lingkungan akan berdampak terhadap penghuni perumahan.
• Daya Beli
Aspek-aspek perencanaan perumahan selanjutnya adalah daya beli. Perencanaan bangunan diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang telah dicanangkan sesuai dengan programnya. Di dalam perencanaan perumahan selalu dipikirkan kesesuaian antara ukuran bangunan, kebutuhan ruang, dan konstruksi bangunan.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi daya beli masyarakat,yaitu pendapatan per kapita sebagian besar masyarakat masih rendah, tingkat pendidikan sebagian masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang masih relatif rendah, dan pembangunan yang belum merata pada berbagai daerah sehingga memengaruhi minat dan daya beli masyarakat untuk berinvestasi serta mengembangkan modal.
• Kelembagaan Keberhasilan
pembangunan perumaha dalam suatu wilayah tidak terlepas dari peran pemerintah sebagai pihak yang berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, dan menciptakan suasana yang kondusif bagi terciptanya keberhasilan itu.