Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Bansos merupakan pengembalian uang yang dilakukan negara kepada masyarakat.
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
- Jelang Purna Tugas, Wapres Ma'ruf Amin Titip Dana Wakaf Dikelola untuk Kesejahteraan Rakyat
- Wapres Ma'ruf Amin soal Polemik Kenaikan UKT: Harus Proporsional
- Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
- Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran
Calon Wakil Presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin soal bantuan sosial (bansos). Ma'ruf menilai jumlah penerima bantuan sosial (bansos) dan pemberian bansos kepada masyarakat miskin seharusnya semakin sedikit, bukan malah terus bertambah.
Cak Imin menyebut, bansos merupakan kewajiban yang harus dikeluarkan negara kepada masyarakat. Lagipula, menurut Ketua Umum PKB itu, bansos diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Bansos dibutuhkan, bansos itu bukan diteruskan atau tidak diteruskan, bansos itu kewajiban negara untuk rakyat yang membutuhkan pertolongan," ujar Cak Imin di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/1).
Cak Imin menyebut penyaluran bansos bukan merupakan kebaikan yang dilakukan negara terhadap rakyatnya. Melainkan bansos merupakan pengembalian uang yang dilakukan negara kepada masyarakat.
"Sehingga itu uang rakyat, dikembalikan ke rakyat, tidak boleh diklaim oleh siapa pun," kata dia.
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat. Menurut dia, dengan bansos setidaknya bisa memberikan kebahagiaan kepada membuat masyarakat tak mampu.
"Bukan (melestarikan kemiskinan), itu harus membantu karena memang kebutuhan, yang disebuah konsep kita kan negara kesejahteraan ya, negara yang memang harus memerhatikan orang yang belum sepenuhnya mampu," kata dia.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai jumlah penerima bantuan sosial (bansos) dan pemberian bansos kepada masyarakat miskin seharusnya semakin sedikit, bukan malah terus bertambah.
Sebab, menurut Ma'ruf Amin, pemberian bantuan sosial secara terus-menerus sama saja dengan melestarikan kemiskinan.
"Kalau bansos terus kan namanya melestarikan kemiskinan. Jadi bagaimana supaya lama-lama bansos ini semakin sedikit, sedikit, sedikit," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/1).
Ke depan, Ma'ruf berharap, anggaran pemerintah pada 2024 tidak hanya difokuskan untuk bantuan sosial, melainkan untuk pemberdayaan masyarakat guna menghilangkan kemiskinan.
"Tambah lagi anggarannya. Sosial juga tidak hanya untuk anggaran bantuan sosial, tapi pemberdayaan untuk menghilangkan kemiskinan," kata Ma'ruf Amin.
Wapres Ma’ruf Amin menyinggung pentingnya meningkatkan pengusaha agar tidak hanya pada tingkat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Untuk itu, kata Ma'ruf Amin, pemerintah akan mendorong pemberdayaan UMKM agar menjadi pengusaha menengah dan besar.
"Pengusaha UMKM itu jangan stunting terus. Jadi kena stunting terus kan. Jadi itu supaya tidak kena stunting dinaikkan," ujar Ma’ruf Amin.
Pemerintah masih menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat pada tahun ini. Bansos diberikan dalam bentuk uang maupun barang.
Salah satu bansos yang masih dibagi di tahun ini adalah bantuan pangan. Bantuan berupa beras diberikan kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang masing-masing menerima sebanyak 10 kilogram setiap bulan.