Warga Bali geger, topeng barong hilang jelang rayakan Galungan
Pelaku diduga memanfaatkan Kondisi pura yang selalu sepi.
Warga Bali dibuat geger jelang mempersiapkan berbagai keperluan merayakan Galungan pada Rabu 10 Februari, nanti. Penyebabnya, sebuah Tapel (topeng) Barong untuk sungsungan warga di Pura Dalem Pingit Yangapi, hilang. Sontak saja, kejadian ini membuat warga berduyun-duyun menuju pura di banjar Yangapi, Bangli, Bali.
Salah seorang, Jero Mangku Wayan Sulastra (62), menceritakan, dia kaget saat bersama istrinya datang ke Pura untuk melakukan persembahyangan saat hari tilem. Setibanya di lokasi, dirinya melihat pintu gedong tempat penyimpanan telah terbuka dan ditemukan gagang pintu dalam keadaan rusak.
Melihat hal tersebut dirinya langsung melakukan pengecekan terhadap barang yang disimpan dalam ruangan. Setelah melakukan pengecekan, dia terkejut ketika menemukan Barong tanpa kepala atau tapel.
"Pintu masuk gedong penyimpenan gemboknya patah. Ini pasti ada maling yang masuk. Hanya tapel barong saja yang hilang," ungkap Jero Mangku Sulastra, Senin (8/2) di Yangapi Bangli.
Mangku Sulastra mengaku, saat itu juga langsung melaporkan ke prajuru adat dan Polsek Tembuku untuk dilakukan penyelidikan. "Kita temukan badong (aksesoris) barong tersebut dibuang oleh pelaku di bawah pohon beringin yang tunbuh disamping timur pura," tutur Kelian Dinas banjar Yangapi, Made Putra Winata.
Winata menjelaskan bahwa hilangnya tapel barong celeng yang disusung oleh 44 Kepala Keluarga tersebut membuat masyarakat menjadi resah dan geram. "Tapel barong itu, sangat disucikan oleh warga. dan benda tersebut dikeramatkan," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada jajaran kepolisian segera mengungkap identitas pelaku pencurian. Sebab, peristiwa itu menyebabkan warga resah akibat kasus kehilangan ini.
"Saya hanya bisa pasrah dan berharap agar kasus pencurian tersebut, bisa segera diungkap secepatnya, tapel tersebut sangat dikeramatkan warga," tandanya.
Secara terpisah, Kapolsek Tembuku AKP. Made Adi Suryawan mengakui mendapat laporan kehilangan itu. Pihaknya mengklaim langsung turun ke lokasi kejadian untuk meredam emosi warga. "Saat ini, kita masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus," tegasnya.
Dari hasil olah TKP, sementara diduga pelaku memanfaatkan situasi pura yang selalu sepi. Karena itu, pelaku dengan leluasa bisa mempreteli tapel barong tersebut dari raganya.