Tak Ada Larangan, Gerakan dan Baliho Menangkan Kotak Kosong Masif di Pilkada Maros
Salah satu warga inisial H mengaku keputusannya mendukung kotak kosong di Pilkada Maros karena kecewa hanya ada satu pasangan calon (paslon).
Gerakan mendukung kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maros semakin Masif. Bahkan, ada warga terang-terangan menggerakkan untuk memilih kotak kosong.
Salah satu warga inisial H mengaku keputusannya mendukung kotak kosong di Pilkada Maros karena kecewa hanya ada satu pasangan calon (paslon). Ia menilai dengan hanya ada satu paslon, masyarakat tidak bisa memiliki alternatif pilihan.
"Gerakan ini merupakan ekspresi keinginan masyarakat untuk memiliki lebih banyak pilihan calon kepala daerah. Kotak kosong adalah jalan bagi rakyat untuk menunjukkan bahwa mereka menginginkan demokrasi yang lebih inklusif," ujarnya kepada wartawan.
H membantah terang-terangan mendukung kotak kosong karena adanya pesanan dari orang lain. Ia menegaskan gerakan tersebut murni aspirasi rakyat yang ingin adanya pendidikan politik yang baik.
"Kami tidak terlibat dengan partai politik atau kelompok kepentingan. Gerakan ini adalah suara masyarakat yang ingin menyampaikan pesan bahwa rakyat membutuhkan lebih dari sekadar satu pilihan," sebutnya.
Ia mengklaim gerakan mendukung kotak kosong di Pilkada Maros semakin Masif dan didukung oleh masyarakat. Bahkan, H menyebut akan membentuk relawan untuk memperkuat dukungan kepada kotak kosong.
"Ini semakin menguatkan keyakinan kami bahwa kemenangan kotak kosong sangat mungkin tercapai. Dukungan masyarakat terus bertambah," tuturnya.
Gerakan dukung Kotak Kosong di Pilkada Maros juga dibuktikan semakin banyaknya baliho yang beredar. Berdasarkan pantauan merdeka.com, beberapa baliho mengajak memilih kotak kosong terlihat sejumlah titik jalan poros di Kabupaten Maros.
Terpisah, juru bicara Chaidir Syam-Muetazim Mansyur, Chaerul Syahab mengaku belum membahas terkait Masifnya gerakan mendukung kotak kosong. Hal itu, dikarenakan tim pemenangan Chaidir-Muetazim enggan menghabiskan energi mengurusi gerakan kotak kosong.
"Saat ini kami hanya fokus untuk melakukan silaturahmi dan mensosialisasikan visi, misi serta program program unggulan yang akan dilakukan Bapak Chaidir Syam dan A. Muetazim Mansyur," ujarnya.
Meski demikian, kata Chaerul, pihaknya tak mempersoalkan jika ada pihak yang mendukung gerakan memilih kotak kosong. Baginya hal tersebut merupakan dinamika politik di Pilkada Maros.
"Hanya saja kami ingin menegaskan pentingnya edukasi politik kepada masyarakat Kabupaten Maros, bahwa pesta demokrasi Pilkada ini hanya memunculkan paslon bapak Chaidir Syam dan A Muetazim Mansyur," kata dia.
Chaerul mengaku paslo Chaedir-Muetazim memiliki track record jelas. Apalagi, Chaidir Syam merupakan petahana Bupati Maros.
"Track record-nya jelas, latar belakangnya jelas, visi misi dan programnya pun jelas. Sehingga kita bisa mengetahui apa yang akan dikerjakan ketika beliau terpilih," kata dia.
"Sedangkan dengan memilih Kotak Kosong, semuanya masih meraba raba. Pun ketika nanti ada plt, itu juga kita masih meraba-raba, siapa yang akan menjadi plt, apa program yang akan dibuat dan apa yang akan dikerjakan," kata dia.
Sementara Ketua Bawaslu Maros Sufirman mengaku pihaknya masih berkoordinasi dengan Bawaslu Sulsel terkait gerakan Kotak Kosong yang semakin Masif.
"Saya lagi minta arahan pimpinan Bawaslu Provinsi, karena jangan sampai ada kebijakan dari Bawaslu yang belum sampai ke kami terkait hal tersebut (gerakan kampanye kotak kosong)," ucapnya.
Terpisah, Komisioner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad menambahkan tidak ada larangan untuk mengkampanyekan Kotak Kosong. Alasannya, di Peraturan KPU tidak ada terkait larangan mengkampanyekan Kotak Kosong.
"Memang tidak ada juga penjelasan larangan untuk mengkampanyekan kotak kosong sebenarnya. Di PKPU kan tidak ada juga larangan tentang itu," tuturnya.
Meski demikian, kata Saiful, Bawaslu akan tetap menerima laporan keberatan.
"Tapi kalau ada yang keberatan laporkan saja ke Bawaslu. Nanti, Bawaslu kaji," ucapnya.