Warga Banyuwangi Padati Gelaran Pangan Murah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar pasar pangan murah di Lapangan Lugjag, Kecamatan Rogojampi, Senin (26/6), yang merupakan bagian dari program nasional Gerakan Pangan Murah (GPM). Warga sangat antusias menyambut pasar pangan murah ini, hal itu bisa dilihat mereka datang ke lokasi mulai pukul 07.00 WIB.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar pasar pangan murah di Lapangan Lugjag, Kecamatan Rogojampi, Senin (26/6), yang merupakan bagian dari program nasional Gerakan Pangan Murah (GPM). Warga sangat antusias menyambut pasar pangan murah ini, hal itu bisa dilihat mereka datang ke lokasi mulai pukul 07.00 WIB.
Beragam komoditas kebutuhan harian warga dijual di sana dengan harga yang bersaing dari harga pasar. Mulai beras premium, minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, cabai rawit, sayuran, hingga bawang merah dan bawang putih.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana KAL Sembulungan memperkuat Lanal Banyuwangi? “KAL Sembulungan ini akan memperkuat Lanal Banyuwangi untuk melaksanakan operasi penegakan hukum dan keamanan di laut di Banyuwangi,” ujar Danlantamal V usai serah-terima KAL Sembulungan di dermaga Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Selasa (2/4/2024).
Misalnya, beras premium yang di pasar dibanderol Rp. 12.500 /kg, di sini hanya dijual Rp. 9 ribu/kg. Minyak goreng kemasan 2L dijual Rp 33 ribu. Ada juga bawang merah Rp. 25 ribu/kg, sementara di pasar Rp. 36 ribu/kg. Bawang putih Rp. 20 ribu/kg. Cabai rawit juga hanya dibanderol Rp. 20 ribu/kg, telur ayam ras Rp. 27 ribu/kg.
“Semua bahan pokok yang dijual di sini berkualitas, tapi tetap terjangkau. Hal ini untuk menjaga daya beli masyarakat,” jelas Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, saat membuka acara tersebut, Senin (26/6).
Mujiono mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pemkab dalam menyediakan bahan pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. “Di pasar murah ini, konsumen kita temukan langsung dengan produsen, distributor, hingga Bulog sehingga sehingga harganya pastinya lebih murah,” imbuhnya.
Kegiatan ini, lanjut dia, sekaligus bagian upaya pengendalian inflasi, apalagi ini sudah menjelang Idul Adha.
“Menjelang hari raya biasanya kebutuhan masyarakat akan meningkat sehingga bisa mendorong inflasi. Melalui gerakan ini, harapannya stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga, agar inflasi juga bisa kita kendalikan,” ungkap Mujiono.
Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, menambahkan dalam kegiatan ini pemkab bekerja sama dengan Kantor Bulog Banyuwangi, Perpadi, para distributor, hingga toko modern. “Total ada 10 stan yang kita siapkan,” ujar Nanang.
Kegiatan ini disambut gembira warga Banyuwangi. Sejak pagi, terlihat ratusan warga sudah memadati lokasi. Mereka rela datang dari berbagai daerah untuk membeli bahan pokok dengan harga yang murah.
“Saya datang mulai jam 7. Harganya murah kok, lumayan untuk belanja kebutuhan saat Idul Adha besok,” kata Suniayah, warga dari Kecamatan Singojuruh.
Antusiasme juga dirasakan Halimah. Warga Kecamatan Kabat ini mengaku selalu belanja jika ada pasar murah. Kali ini, Halimah membeli 6 kg gula pasir, 4 L minyak goreng dan 10 kg beras. “Harganya selisih. Lumayan menghemat pengeluaran kalau belanja di pasar murah,” ujarnya. (*)
(mdk/hrs)