Warga Depok Teriak Harga Beras Naik Tinggi
Kondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Untuk beras kemasan 5 kilogram naik Rp 5.000.
Warga Depok Teriak Harga Beras Naik Tinggi
- Daya Beli Masyarakat Melemah, Kenaikan Upah Buruh 10 Persen di 2025 Dinilai Wajar
- Warga Depok Kehilangan Rp691 Juta Gara-Gara Tertipu Investasi Saham, Begini Modusnya
- Kondisi Miris Petugas Damkar di Depok, Terpaksa Sering Minta Uang ke Warga untuk Beli Bahan Bakar
- Minta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran
Warga Depok mengeluhkan kenaikan harga beras yang melonjak tinggi sejak tiga bulan lalu. Kenaikan mencapai lebih dari Rp 1.000/kilogram. Bahkan untuk beras premium kini langka di pasaran. Seperti yang terjadi di Pasar Agung, Depok.
Lusiana, salah satu penjual beras mengatakan, saat ini tidak ada persediaan beras premium di pasar. Untuk beras medium masih ada namun harganya melonjak drastis.
"Enggak banyak ya, harganya tinggi jadi ngga ngambil banyak. Kalau beras yang bagus (premium) memang lagi kosong sejak sebulan ini,” katanya, Minggu (18/2).
Semula beras premium dijual Rp 60.000/ 5 kilogram, namun kini melonjak menjadi Rp 80.000. Harga tersebut diatas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah. Untuk beras biasa masih tersedia namun lonjakan harga sangat tinggi. Kenaikan beras terjadi bertahap sejak 3 bulan lalu. Kondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
"Sudah lama juga. Sebulan ini paling tinggi. Kenaikannya banyak dari Rp9.300 sekarang sampai Rp 15.000/ kilo. Omzet mah jauh turun lebih dari 50%," akunya.
Neneng, penjual lainnya juga menuturkan hal serupa. Di tokonya saat ini tidak ada beras premium. Dia mengaku hanya menyediakan beras dengan stok terbatas.
"Menipis ya karena kan harganya naik terus. Kenaikan harga bertahap. Ini sudah lebih dari Rp 1.000/kilogram naiknya sejak awal. Omzetnya turun kadang lebih dari 50%. Daya belinya juga turun," katanya.
Rahayu, salah satu pembeli mengeluh naiknya harga beras. Dirinya biasa membeli beras harga Rp 12.000/liter. Menurutnya itu sudah beras kualitas bagus. Namun sekarang dengan harga yang sama tapi kualitasnya lebih rendah.
"Naiknya banyak banget makanya tolong diturunin, biasanya masih murah sekarang udah mahal. Biasanya yang harga Rp 12.000 udah bagus, sekarang harga yang sama tapi kualitasnya jelek. Jadi kita beli yang terjangkau biar dapat semua. Ini rakyat makin susah sekarang," katanya.
Kepala UPT Pasar Agung, Raden Hermawan mengatakan, untuk persediaan beras saat ini dalam kondisi aman. Hanya saja memang terjadi kenaikan. Untuk beras kemasan 5 kilogram naik Rp 5.000.
"Stok aman tidak ada kendala, ada kenaikan Rp 5.000 per 5kg beras kemasan. Disebabkan cuaca banjir gagal panen dan karena badai el nino. Tidak ada kelangkaaan, aman saja ada kenaikan," katanya.