Warga Lombok Timur gelar doa tolak bala di pinggir jalan
Doa tolak bala yang diawali dengan tausiah singkat kemudian dilanjutkan membaca Surat Yasin ini diikuti oleh puluhan jemaah, mulai dari kalangan anak-anak sampai lansia.
Warga Desa Jejangka Daya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menggelar doa tolak bala bersama di pinggir jalan, Kamis (23/8).
Doa tolak bala yang diawali dengan tausiah singkat kemudian dilanjutkan membaca Surat Yasin ini diikuti oleh puluhan jemaah, mulai dari kalangan anak-anak sampai lansia.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kenapa kodok gemuk itu ikut lomba lompat? Suatu hari, Bodor menyaksikan lomba lompat kodok di rawa tersebut. Dia sangat ingin ikut serta, meskipun temannya berkata bahwa dia terlalu gemuk dan pasti akan kalah. "Tidak masalah!" kata Bodor dengan semangat. "Aku akan menunjukkan kepada mereka bahwa keberanian dan ketekunan lebih penting daripada ukuran tubuh!"
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
Agustini (26), salah seorang warga Desa Jejangka Daya menjelaskan, tujuan kegiatan keagamaan ini digelar untuk meminta kepada Allah SWT, agar tetap diberikan ketabahan dan kesabaran serta kekuatan iman dalam menghadapi bencana gempa yang muncul sejak akhir Juli lalu.
"Setidaknya dengan adanya doa bersama ini, bisa mengobati trauma kita dengan gempa dan dijauhkan marabahaya," kata perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai perawat di Puskesmas Labuhan Lombok itu.
Dari pantauan Antara, Agustini bersama warganya duduk berhadapan dengan alas seadanya di pinggir jalan utama menuju Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur.
Dengan bantuan pengamanan kendaraan yang lalu lalang, warga Desa Jejangka Daya melantunkan bacaan Surat Yasin dan doa tolak bala menggunakan alat pengeras suara seadanya.
"Ini sudah hari ketiga kita gelar. Memang sengaja di sini, karena sudah tidak ada tempat lain lagi, masjid takut ada gempa lagi, lapangan sekolah sudah dipakai untuk pasar dadakan, ada lapangan di pantai, tapi kejauhan," ujarnya.
Sabrul (82), lansia yang ikut juga dalam barisan puluhan jemaah ini mengatakan bahwa cara ini merupakan tradisi warisan dari para orang tua terdahulunya.
"Ini adat cara orang tua dulu, kalau ada bencana, kita doa bersama, introspeksi diri. Ya semoga saja tidak ada lagi gempa susulan, kita harapnya begitu," kata Sabrul.
Baca juga:
Korban gempa Lombok dibebaskan sementara dari pembayaran cicilan KPR
Pemerintah gelontorkan Rp 4 triliun untuk penanganan bencana Lombok
Menteri Basuki ajak Kadin bangun rumah tahan gempa di Lombok
Sudah teken Inpres, Jokowi segera bertolak kembali ke Lombok
Pemerintah beri keringanan sanksi pajak untuk korban Lombok
Bantuan korban gempa Lombok belum merata, dua emak-emak adu mulut berebut terpal