Warga Mamasa Korban Gempa Membutuhkan Tenda
Pusat gempa di darat dengan kedalaman 11 kilometer pada lokasi 9 kilometer tenggara Mamasa Sulawesi. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Mamasa Provinsi Sulawesi Barat Daud Sattu mengatakan, warga yang mengungsi akibat gempa yang melanda kawasan itu sejak Sabtu (3/11) membutuhkan tenda. Gempa 5,2 Magnitudo mengguncang wilayah Mamasa, Sulawesi Barat, Rabu (7/11) sore.
Pusat gempa di darat dengan kedalaman 11 kilometer pada lokasi 9 kilometer tenggara Mamasa Sulawesi. Gempa tidak berpotensi tsunami.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Apa itu Gerem Asem? Gerem Asem konon jadi makanan cepat saji sejak zaman Kesultanan Banten. Kota Serang memiliki kekayaan kuliner nenek moyang yang masih bertahan bernama Gerem Asem. Rasa rempah yang kuat dengan bumbu sederhana menjadikannya sebagai makanan cepat saji ala kerajaan Kesultanan Banten.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
"Warga yang berada di pengungsian sangat membutuhkan bantuan, khususnya tenda," kata Daud ketika dihubungi dari Mamuju, Jumat (9/11). Seperti diberitakan Antara.
Walaupun Kementerian Sosial telah memberikan bantuan 200 lembar tenda, katanya, hal itu belum cukup karena semakin banyak warga yang mengungsi.
Ia menyatakan selain membangun tenda secara sederhana di samping rumah, warga yang mengungsi di delapan titik di Kabupaten Mamasa terpaksa tidur dengan alat seadanya akibat masih minimnya tenda dan peralatan.
Ia mengatakan warga juga membutuhkan makanan cepat saji, air mineral, air bersih, serta beras.
Gubernur Sulbar telah memberikan bantuan satu ton beras, sedangkan dari Bank Sulselbar memberikan bantuan mi instan dan air mineral. Namun, katanya, karena pengungsi semakin bertambah sehingga sangat diharapkan bantuan dari semua pihak.
"Jadi selain tenda, kebutuhan mendesak yang sangat dibutuhkan warga yang mengungsi adalah beras, makanan cepat saji, air mineral dan air bersih," kata Daud Sattu.
Ia berharap, semua pihak khususnya dunia usaha dapat memberikan perhatian kepada warga yang mengungsi akibat masih seringnya terjadi gempa susulan melanda wilayah Kabupaten Mamasa.
"Dalam hal penanganan kondisi seperti ini terlibat tiga unsur, pertama pemerintah kemudian masyarakat dan dunia usaha. Kami berharap khususnya kepada dunia usaha agar ada kedulian terhadap kejadian ini. Pemerintah kabupaten sendiri juga sudah memberikan sejumlah bantuan logistik namun karena semakin bertambahnya jumlah pengungsi sehingga pemkab sedikit kewalahan," katanya.
Hingga saat ini, warga yang mengungsi akibat gempa di wilayah Kabupaten Mamasa terus bertambah yakni mencapai 15.266 orang. Mereka mengungsi di delapan titik di daerah itu, termasuk ada yang ke luar daerah. Pengungsian terbanyak, di Kecamatan Sumarorong dengan jumlah 7.348 orang.
Wilayah Kabupaten Mamasa diguncang gempa sejak Sabtu (3/11), pukul 10.30 Wita dengan kekuatan 4,7 magnitudo, kemudian pukul 13.04 Wita dengan kekuatan 4,6 magnitudo, pukul 16.44 Wita dengan kekuatan 4,9 magnitudo, dan pukul 17.09 Wita dengan kekuatan 3,7 magnitudo.
Gempa susulan terparah dengan magnitudo 5,5 terjadi pada Selasa (6/11) sekitar pukul 02.45 Wita, menyebabkan ribuan warga mengungsi.
Gempa dengan getaran kuat di wilayah Kabupaten Mamasa dan terasa hingga Kabupaten Mamuju atau Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat terjadi pada Rabu (7/11) sekitar pukul 17. 42 Wita dengan magnitudo 5,2 dan pada Kamis (8/11) sekitar pukul 21. 40 Wita berkekuatan 5,1 magnitudo.
Hingga saat ini gempa susulan dengan magnitudo relatif kecil masih terus terjadi di Kabupaten Mamasa.
Baca juga:
Kemensos: Tim Tagana paling cepat 1 jam sudah di lokasi bencana
Sebulan lebih, korban gempa di Sigi pilih bertahan di tenda pengungsian
Mobil keliling untuk trauma healing warga korban gempa di Sulteng
Wapres JK pimpin rapat bahas pemetaan daerah merah pasca gempa Sulteng
Sangihe diguncang gempa 5,3 skala richter
Dalam 3 hari Sulbar diguncang 67 gempa, warga bertahan di tenda darurat
Gempa M 5,2 guncang Mamasa, 2 orang pingsan