Warga Saritem minta semua prostitusi di Bandung tutup
Emil pun berencana bekas lokalisasi Saritem dijadikan pasar.
Warga Saritem semalam menggeruduk Polsek Andir, Bandung. Aksi tersebut buntut dari 'dibekukannya' Saritem sebagai lokalisasi oleh kepolisian. Meski sebenarnya Saritem sendiri sebenarnya resmi ditutup sejak 2007 lalu. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku tidak akan tebang pilih memberantas prostitusi di Bandung.
"Kita akan razia terus, panti pijat, dan bentuk prostitusi berkedok lainnya," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Bandung, Selasa (26/5).
Emil mengaku, tengah memikirkan kawasan Saritem agar menjadi kawasan ekonomi kreatif. Wacana untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) bagi dia tidak begitu bagus. Sehingga kawasan Saritem harus lebih produktif dengan pemberdayaan SDM-nya.
"Jangka panjang saya mau bikin pasar di situ. Cuma semua butuh waktu. Sekarang harus mikirin pembebasan lahan dulu. Pasar pernak-pernik akan dipusatkan di sana," ucapnya.
"Yang pasti itu semua harus dirubah jadi ekonomi," terangnya menambahkan.
Kedatangan para warga eks lokalisasi tersebut kemarin sebenarnya menuntut kesetaraan pada tempat lokalisasi lain agar dapat ditutup. Banyak prostitusi berkedok tempat pijat dan lainnya masih buka hingga dewasa ini.
"Di sini warga kami mendatangi polsek guna meminta keadilan. Tempat usaha warga ini kan di tutup, nah warga kita ini kalau mau nutup, tutup semuanya jangan hanya di sini (Saritem) saja," kata Erwin Junaedi (38) ketua RT 03/09, Saritem Bandung.