Warga Serang Terpaksa Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai karena Tak Ada Jembatan
Hari ini, perahu eretan yang menyeberangi sungai Ciujung dari Kampung Turun Bales, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal ke Kampung Saninten, Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, terbalik.
Meski bertaruh nyawa, perahu eretan menjadi transportasi utama masyarakat untuk menyeberangi sungai Ciujung di Kabupaten Serang, Banten. Hari ini, perahu eretan yang menyeberangi sungai Ciujung dari Kampung Turun Bales, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal ke Kampung Saninten, Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, terbalik.
Sebanyak 29 orang yang menumpanginya tercebur. Akibatnya, satu orang atas nama Suwandi (42) hilang.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan kelomang berganti cangkang? Kelomang memiliki kebiasaan berganti rumah dengan cara meninggalkan cangkang lama dan mencari cangkang baru yang lebih besar ketika ukurannya bertambah.
-
Apa yang dimaksud dengan selingkuh? Secara umum, selingkuh, atau sering disebut sebagai perselingkuhan, adalah istilah yang umum digunakan terkait perbuatan atau aktivitas yang tidak jujur dan menyeleweng terhadap pasangan, baik pacar, suami, atau istri.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kenapa Kekeyi sering dicibir? Sayangnya, terkadang momen heboh Kekeyi malah mendapat cibiran.dari sejumlah. Malahan ada beberapa komentar bernada body shaming padanya.
Godzali salah satu warga mengaku, tidak adanya jembatan penghubung mengakibatkan perahu eretan digunakan sejak puluhan tahun untuk jalan pintas warga.
"Kalau jalan biasa sampai 12 kilometer an, belum kena macetnya. Kalau pakai eretan cepat sampai, apalagi kalau orang yang mau berangkat kerja," katanya.
Tidak adanya jembatan membuat masyarakat memilih menggunakan jasa perahu eretan. Tidak hanya penumpang pejalan kaki, kendaraan motor dan mobil pun naik ke perahu tersebut dengan membayar Rp 2 ribu untuk setiap motor, dan Rp 10 ribu untuk mobil kecil.
"Kalau di sini ada sekitar tujuh perahu eretan. Tapi pas pagi tadi cuma ada satu yang beroperasi karena arus sungai lagi deras," ujarnya.
Kapolsek Pamarayan AKP Asroji mengatakan, perahu eretan dimanfaatkan masyarakat untuk berangkat dan pulang kerja.
"Iya kebanyakan dimanfaat masyarakat untuk berangkat menuju tempat kerja di wilayah Cikande," katanya.
Baca juga:
Perahu Eretan Terbalik, 12 Sepeda Motor & 1 Penumpang Hanyut Terbawa Arus Sungai
Yuki Kecelakaan, Jadwal Manggung PAS Band Tak Akan Terganggu
Ini Penyebab Kecelakaan Mobil Yuki PAS Band
Kecelakaan Mobil, Yuki PAS Band Alami Patah Kaki
Yuki PAS Band Kecelakaan Saat Akan Hadiri Tausiyah di Sukabumi