Warga Sumut Diimbau Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19
DBD memiliki gejala-gejala khusus seperti demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, tubuh menggigil, berkeringat, sakit kepala, nyeri tulang dan otot, mual dan muncul bintik-bintik merah di kulit. Selain itu pada kasus tertentu juga bisa terjadi pendarahan pada hidung dan gusi.
Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) masih meningkat. Namun masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai ancaman demam berdarah dengue (DBD).
Saat ini Sumut memasuki masa pancaroba, siklus di mana kasus DBD biasanya meningkat.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara terbaik untuk mencegah DBD? Langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mencegah terjangkitnya kembali DBD. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan adalah melalui vaksinasi.
"Untuk itu masyarakat diminta untuk menerapkan hidup bersih termasuk membersihkan lingkungan dan meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Relawan Komunikasi Tim GTPP Covid-19 Sumut, Putri Mentari Sitanggang, Senin (6/7).
DBD memiliki gejala-gejala khusus seperti demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, tubuh menggigil, berkeringat, sakit kepala, nyeri tulang dan otot, mual dan muncul bintik-bintik merah di kulit. Selain itu pada kasus tertentu juga bisa terjadi pendarahan pada hidung dan gusi.
"Gejalanya selain seperti gejala demam juga muntah, nyeri perut, muncul bintik-bintik merah di kulit, mimisan dan gusi berdarah. Dalam kasus yang serius bisa berkembang menjadi dengue shock syndrome (DSS) yang bisa menyebabkan hypothermia dan melambatnya denyut jantung," jelasnya.
Jika terjadi serangan Covid-19 dan DBD bersamaan akan berakibat fatal. Tingkat kesakitan akan meningkat dan berpotensi menyebabkan penderita Covid-19 yang berusia muda meninggal dunia.
"Jadi, berantaslah sarang nyamuk di lingkungan kita seperti menguras dan membersihkan tempat penampungan air, membersihkan tempat-tempat sampah dan barang-barang yang mungkin menyimpan air," imbau Putri.
Sementara kasus positif Covid-19 di Sumut masih mengalami peningkatan. Senin (6/7), 20 orang kasus terkonfirmasi positif mengidap virus corona. Dengan tambahan itu jumlah pasien positif menjadi 1.798 orang. Pasien yang meninggal bertambah 4 orang menjadi 108 dan PDP meningkat 23 orang menjadi 267 orang.
Peningkatan ini juga dibarengi dengan pasien yang sembuh yaitu tujuh orang. Total pasien sembuh menjadi 484 orang.
Putri mengatakan, kepedulian dan gotong-royong menjadi kunci untuk tetap sehat bebas dari Covid-19 dan DBD. “Kami yakin kita memiliki jiwa gotong royong, tenggang rasa dan kita pasti mampu melewati cobaan ini,” tutup Putri.
(mdk/fik)