Warga Tarakan temukan mortir sisa perang dunia II di kebunnya
Di daerah Tarakan memang seringkali ditemukan mortir dan sejenisnya yang merupakan sisa peninggalan perang dunia II. Tidak hanya di Tarakan, penemuan serupa di daerah lain di Kalimantan Timur.
Tim penjinak bom sub detasemen IV Gegana Polda Kalimantan Timur di Tarakan, Kalimantan Utara, telah meneliti mortir yang ditemukan warga, Minggu (10/12). Mortir itu diketahui sisa peninggalan perang dunia II.
Mortir itu ditemukan warga Juata Laut, Abdul Rahman, saat sedang membersihkan kebunnya. Saat mencangkul, mata cangkulnya menyasar benda keras. Dia berusaha terus menggali, hingga mengetahui benda keras itu mirip peluru ukuran besar.
-
Bagaimana cara Gong Perdamaian Dunia dibunyikan? Pada tanggal 9 September lalu gong ini dibunyikan oleh Bupati Kabupaten Ciamis, Herdiat Sunarya.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Kapan negara-negara sepakat untuk melakukan uji coba bom nuklir bawah tanah? Pada tahun 1963, AS, Inggris, dan Uni Soviet sepakat untuk melakukan uji coba bawah tanah di masa depan untuk membatasi dampak buruknya.
Dia langsung melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tarakan. Tim penjinak bom langsung mengamankan mortir itu.
"Benar, jadi mortir itu sudah dievakuasi, diamankan tim Gegana Brimob. Mortir itu, jenis mortar, sisa peninggalan perang dunia II," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (12/12)
"Setelah diteliti tim Gegana, diketahui memang mortar itu, masih aktif. Sudah sangat tepat warga cepat melapor, dan cepat juga diamankan tim Brimob," ujar Ade.
Diakuinya, di daerah Tarakan memang seringkali ditemukan mortir dan sejenisnya yang merupakan sisa peninggalan perang dunia II. Tidak hanya di Tarakan, penemuan serupa di daerah lain di Kalimantan Timur.
"Seperti di daerah lain ya, seperti di Sangasanga Kutai Kartanegara, dan Balikpapan, juga tidak jarang ditemukan mortir atau barang lain seperti bom, sisa peninggalan perang dunia," tambah Ade.
"Biasanya memang ditemukan beberapa sisa peninggalan perang dunia. Karena daerah-daerah itu punya histori di era perang dunia II itu," ungkapnya.
Ade meminta warga lebih berhati-hati apabila beraktivitas di lokasi yang memungkinkan masih menyisakan bom atau mortir maupun mortar.
"Ketika menemukan barang atau hal lain itu bekas perang dunia, senjata, bahan peledak, peluru, saya harap warga segera melapor ke kepolisian atau aparat keamanan setempat," ucap Ade.
Baca juga:
Mencari batu di Sungai Gondak, Zuhri malah dapat benda mirip bom
Timbun tanah kuburan, warga di Pidie temukan mortir
Dikira mainan, granat nanas sisa PD II di Mojokerto ditendangi warga
70.000 Warga Jerman dievakuasi usai penemuan bom seberat 1,8 ton
Satu keluarga di Vietnam tewas saat bongkar mortir sisa perang