Wasiat Raheem jelang eksekusi mati bikin terharu sekaligus begidik
Ingin melihat dunia terakhir kali dan berdoa saat ditembak mati.
Salah satu terpidana yang bakal dieksekusi mati adalah WN Spanyol Raheem Agbaje Salami. Dia juga sudah dipindahkan dari Madiun ke Lapas Nusakambangan lokasi eksekusi, Cilacap Jawa Tengah, Rabu (4/3).
Iring-iringan polisi yang mengawal Raheem menyeberang ke Nusakambangan sekitar pukul 09.00 WIB, atau beberapa saat setelah duo 'Bali Nine' tiba terlebih dahulu.
Raheem ditangkap karena membawa heroin 5,2 kilogram pada tahun 1999 di Bandara Juanda Surabaya Jawa Timur. Dia kemudian divonis hukuman mati.
Raheem sempat mengajukan grasi pada 11 September 2008. Namun, jawaban penolakan grasinya baru diterima tujuh tahun kemudian.
Jelang kematiannya, Raheem menulis wasiat. Berikut isi wasiat yang bikin haru hingga begidik:
-
Kapan Teuku Nyak Makam wafat? Teuku Nyak Makam meninggal pada 21 Juli 1896. Tepat pada hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
-
Kapan Gayanti Hutami lulus SMA? Momen kelulusan SMA Gayanti bareng ibunya di tahun 2018 tuh epic banget deh.
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan Habib Cikini wafat? Habib Cikini diketahui wafat pada 1879 silam.
-
Kapan Habib Ali Kwitang wafat? Sampai sekarang, jejak dakwah dari ulama yang wafat pada 13 Oktober 1968 itu masih ada.
-
Kenapa WNA itu dideportasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Ingin melihat dunia terakhir kali dan berdoa saat ditembak mati
Pertama WN Spanyol berharap ketika dieksekusi mati tanpa penutup mata, dia ingin melihat dunia untuk terakhir kalinya.
"Apabila diizinkan Raheem ingin menjalani hukuman mati tanpa harus ditutup matanya sambil berdoa," kata pendamping rohani Raheem, Titus Tri Wibowo kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Rabu (4/3).
Permintaan terakhir itu ditulisnya sebanyak tiga lembar tertanggal 2 Maret 2015. Surat permohonan itu juga ditujukan kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Negeri Madiun, Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta, kuasa hukumnya Utomo Karim, dan arsip.
"Semua permintaan terakhir itu sudah diketik dan ditujukan kepada jaksa pelaksana eksekusi di Nusakambangan," ungkap Titus.
Meski WN Spanyol, tapi cinta Madiun dan ingin dimakamkan di sini
Raheem dalam wasiatnya juga menginginkan untuk dimakamkan di Kota Madiun, Jawa Timur. Permintaan itu diungkapkan Raheem kepada Romo Yuvensius Fusi Nusantoro, yang merupakan tim rohaniawan dari Gereja Katolik Santo Cornelius Madiun.
"Dia ingin agar dapat dimakamkan di Madiun. Itu disampaikan Raheem kepada Romo Fusi," ujar Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Anas Saepul Anwar kepada wartawan, Rabu (4/3).
Menurut dia, Raheem memang memiliki hubungan yang dekat dengan tim rohaniawan dari Gereja Santo Cornelius Madiun. Bahkan, pria kelahiran Nigeria tersebut juga dibaptis oleh pastor dari gereja tersebut pada 14 April 2009 lalu.
Untuk terakhir kalinya ingin dengarkan suara keluarga
Keinginan Raheem yang lain adalah bisa menelepon keluarganya di Nigeria, negara asal Raheem. Permintaan itu diungkapkan Raheem kepada Romo Yuvensius Fusi Nusantoro, yang merupakan tim rohaniawan dari Gereja Katolik Santo Cornelius Madiun.
Menurut dia, Raheem memang memiliki hubungan yang dekat dengan tim rohaniawan dari Gereja Santo Cornelius Madiun. Bahkan, pria kelahiran Nigeria tersebut juga dibaptis oleh pastor dari gereja tersebut pada 14 April 2009 lalu.
Selama menjalani masa hukumannya di Lapas Madiun, Raheem juga aktif dengan kegiatan gereja yang ada di lingkungan lapas setempat. Dia juga dikenal baik oleh para warga binaan lainnya.
Saat berangkat ke Nusakambangan, Raheem berdoa dan berkata siap
Sesaat sebelum diberangkatkan ke Nusakambangan, Raheem terlihat tenang seolah menyadari waktunya sebentar lagi sudah habis. Dia juga menyempatkan diri berdoa.
"Dia merasa kuat dengan dampingan para rohaniawan itu. Seperti saat kami bangunkan semalam, ia terlihat tenang begitu mengetahui waktunya akan dibawa ke Nusakambangan. Setelah berdoa sebentar, ia menyatakan siap," ujar Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Anas Saepul Anwar kepada wartawan, Rabu (4/3).
Anas menambahkan, perintah tim eksekutor untuk memindahkan Raheem ke Nusakambangan dia terima Selasa (3/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Dia mengaku siap, karena pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya sejak menerima surat izin perintah pemindahan Raheem ke Lapas Nusakambangan.