Waspada Banjir Besar Samarinda Bisa Terulang
Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan Kementerian PUPR, yang bertugas mengelola Bendungan Benanga mengingatkan potensi banjir besar seperti Juni 2019. Saat itu sekitar 56.000 jiwa terdampak banjir. Kondisi ini berpotensi kembali terulang akibat luapan DAS Karang Mumus.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus di Samarinda, Kalimantan Timur, meluap. Ratusan rumah di dua kecamatan, terendam banjir, akibat peningkatan debit air di Bendungan Benanga Lempake. Sekarang berada di level waspada.
Pantauan merdeka.com di Bendungan Benanga Lempake, debit tinggi muka air (TMA) di angka 87 cm pada pukul 12.15 WITA, sebagai imbas hujan deras yang terjadi nyaris sepanjang hari Sabtu (11/1).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa yang meresmikan Musala Apung Bahrur Surur? Pada 23 Agustus 2022, operasional musala itu diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
Imbasnya, permukiman di sepanjang DAS Karang Mumus, yang dimulai dari Perumnas Bengkuring di Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, terendam banjir hampir 1 meter. Per pukul 14.00 WITA siang ini, tercatat ratusan rumah dihuni 561 KK atau sekitar 1.930 jiwa, jadi korban banjir.
Angka tersebut belum termasuk banjir yang merendam permukiman warga di DAS Karang Mumus, kawasan Perum Griya Mukti Sejahtera (GMS) kelurahan Gunung Lingai.
Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan Kementerian PUPR, yang bertugas mengelola Bendungan Benanga mengingatkan potensi banjir besar seperti Juni 2019. Saat itu sekitar 56.000 jiwa terdampak banjir. Kondisi ini berpotensi kembali terulang akibat luapan DAS Karang Mumus.
"Bulan Juni 2019, TMA tertinggi 79 cm. Sementara Desember 2019, 73 cm. Sekarang 87 cm," kata Kepala Satker Operasional dan Pemeliharaan BWS III Kalimantan Kementerian PUPR Kalpin Nur, ditemui di Bendungan Benanga, Senin (13/1).
Luapan DAS Karang Mumus bisa semakin parah apabila Sungai Mahakam yang menjadi muara Sungai Karang Mumus, sedang pasang dan air tertahan di penyempitan dan pendangkalan Sungai Karang Mumus di kawasan Gang Nibung.
"Bisa semakin banyak lagi yang tenggelam," ujar Kalpin.
Air dari Tambang
Kalpin mengaku heran dengan kenaikan signifikan debit TMA Bendungan Benanga. Padahal, Minggu (12/1) siang kemarin, tidak turun hujan sampai siang ini.
"Dari kemarin saya tanya petugas saya, kok segini naiknya? (TMA 87cm). Padahal hujan tidak," sebut Kalpin.
Untuk menjawab penasaran, tim BWS pun memantau hulu Bendungan Benanga.
"Saya curiga, ada salah satu tampungan tambang ikut menyumbang kenaikan debit air Benanga. Karena, dari pantauan drone, di Benanga ini, ada air keruh, ada air bening dari air hujan," jelas Kalpin.
"Dicurigai seperti itu. Ada air kolam tambang, masuk ke Benanga. Karena itu tadi, ada air hujan dan air keruh. Dan, debit Benanga naik signifikan," ucap Kalpin.
Untuk diketahui, banjir di 3 kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang dan Samarinda Ulu, merendam ribuan rumah warga di bulan Juni 2019 lalu. Tercatat, korban terdampak banjir 56 ribu jiwa, dan memaksa Pemkot menetapkan masa tanggap darurat 2 pekan. Banjir hingga 1,5 meter saat itu, melumpuhkan sebagian besar aktivitas ekonomi Samarinda.
Banjir kembali terulang di bulan Desember 2019. Tidak kurang 500 rumah terendam hingga 1 meter. Kedua banjir di tahun 2019 itu, disebabkan luapan DAS Karang Mumus, menyusul peningkatan debit Bendungan Benanga.
(mdk/noe)