Waspada Varian Omicron, Anggota DPD Minta Pemerintah Tingkatkan Surveilans Genomik
Fahira Idris mengatakan, strategi penguatan surveilans perlu dilapis dengan perluasan cakupan vaksinasi.
Belum lagi reda lonjakan kasus terutama di negara-negara Eropa, kini dunia harus menghadapi ancaman varian baru Covid-19. Setelah varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta masuk kategori Varian of Concern (VOC) WHO, kini varian baru bernama varian B.1.1.529 atau omicron juga masuk kategori VOC.
Diidentifikasi kali pertama dari Afrika Selatan, varian baru ini kemungkinan memiliki tingkat penularan tinggi. Anggota DPD Fahira Idris menyerukan pemerintah memperketat pintu masuk dan meningkatkan surveilans.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
"Situasi seperti ini (ancaman varian baru) pasti kita akan hadapi. Kita memang harus senantiasa waspada, tetapi tidak perlu panik. Salah satu strategi utama mencegah masuknya varian baru ini adalah pemerintah melakukan pengetatan pintu masuk dan penguatan surveilans serta masyarakat perketat protokol kesehatan," kata Fahira melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/11).
Senator asal Jakarta ini menambahkan, strategi penguatan surveilans perlu dilapis dengan perluasan cakupan vaksinasi.
"Pengetatan pintu masuk, penguatan prokes, dan vaksinasi ini menjadi benteng pertahanan kita untuk mencegah agar varian baru tidak masuk, bertransmisi dan membuat lonjakan kasus," tukasnya.
Menurut Fahira, pasca berakhirnya gelombang kedua dan level situasi pandemi sudah mulai menurun atau terkendali, sistem deteksi di Indonesia semakin membaik. Namun, karena adanya ancaman varian omicron ini maka berbagai upaya misalnya tes epidemiologi dan tes screening harus semakin ditingkatkan.
Selain itu, surveilans genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus dan juga daerah-daerah yang jadi pintu masuk semakin dikuatkan. Kebijakan surveilans dan karantina di pintu masuk negara juga harus semakin diperketat.
"Dari sisi deteksi, tren testing dan tracing harus diupayakan tetap tinggi walaupun tren kasus konfirmasi harian menurun. Pemerintah juga harus terus memastikan bahwa ketersediaan tempat tidur, oksigen, dan obat Covid-19 cukup untuk merawat kasus aktif saat ini dan jika nanti terjadi lonjakan kasus," ujarnya.
Di sisi lain, Fahira mengingatkan, kebijakan-kebijakan lain seperti percepatan pemberian vaksin booster dan kebijakan durasi karantina harus diperkuat.
"Dan kebijakan lain untuk memperkuat kesadaran masyarakat bahwa pandemi belum berakhir sehingga prokes masih menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan kita sehari-hari," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam rapat yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada Jumat (26/11) menetapkan varian baru virus corona B.1.1.529 bernama omicron sebagai variant of concern (VOC). Varian tersebut pertama terdeteksi di Afrika Selatan dan kini sudah menyebar ke sejumlah negara dan kawasan, termasuk Hong Kong.
Baca juga:
Antisipasi Varian Omicorn, Kemenhub Perketat Pintu Masuk Internasional
Gambar Lab: Mutasi Virus Corona Varian Omicron Dua Kali Lipat Lebih dari Delta
Pemerintah Diminta Tak Terapkan PPKM Level 3 & 4 Hadapi Varian Omicron, ini Sebabnya
Gubernur Bali Tunggu Aturan Pengetatan Pemerintah Pusat Cegah Varian Omicron
WHO: Belum Jelas Apakah Omicron Bisa Sebabkan Penyakit yang Lebih Parah
Ada Varian Omicron, Pemerintah Diminta Cadangkan Anggaran Sektor Kesehatan